Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemi Usus, Ancaman Baru Korea Utara di Tengah Gelombang Covid-19

Kompas.com - 17/06/2022, 12:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan pejabat senior lainnya menyiapkan bantuan untuk dikirim ke 800 keluarga yang menderita epidemi usus tak dikenal, media pemerintah melaporkan pada Jumat (17/6/2022).

Ini terjadi saat negara itu juga tengah memerangi wabah Covid-19 pertamanya.

Dilansir Channel News Asia, Korea Utara mengungkapkan bahwa mereka menghadapi "epidemi enterik akut" di atas wabah Covid-19 selama berminggu-minggu.

Itu tidak menjelaskan rincian penyakit, tetapi mengacu pada saluran pencernaan.

Baca juga: Covid-19 Belum Usai, Korea Utara Diserang Wabah Tak Dikenal

"Para pejabat ... menyiapkan obat-obatan, bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari yang diperlukan untuk pengobatan epidemi dan kehidupan yang stabil untuk memberikan bantuan kepada orang-orang di Kota Haeju dan Kabupaten Kangryong (Provinsi Hwanghae Selatan)," kata Kantor Berita Pusat Korea.

Kim Jong Un meminta para pejabat "untuk memenuhi tugas mereka dalam pekerjaan meringankan kemalangan dan penderitaan rakyat sesegera mungkin", tambahnya.

Pada Kamis (16/6/2022), seorang pejabat di Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antar-Korea mengatakan Seoul sedang memantau wabah tersebut, yang diduga kolera atau tifus.

Provinsi Hwanghae Selatan adalah wilayah pertanian utama Korea Utara. Wabah tersebut menimbulkan kekhawatiran dapat menambah kekurangan pangan kronis di tengah gelombang infeksi Covid-19.

Baca juga: AS Akan Terus Tekan Korut soal Nuklir, Korsel Desak China Bujuk Korea Utara

Korea Utara telah melaporkan jumlah pasien dengan gejala demam, bukan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, yang berpotensi karena kurangnya kemampuan pengujian.

KCNA pada Jumat juga melaporkan 23.160 lebih banyak orang dengan gejala demam, sehingga jumlah total orang bergejala sejak akhir April menjadi di atas 4,58 juta.

Korban tewas terkait wabah ini mencapai 73 orang.

Korea Utara mengatakan lebih dari 99 persen pasien demam telah pulih dan bahwa gelombang Covid-19 telah menunjukkan tanda-tanda mereda.

Baca juga: AS Pertanyakan Komitmen China dan Rusia atas Keamanan Dunia Usai Memveto Sanksi PBB untuk Korea Utara

Tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan klaim Pyongyang awal bulan ini, dengan mengatakan pihaknya yakin situasinya semakin buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com