Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Akan Terus Tekan Korut soal Nuklir, Korsel Desak China Bujuk Korea Utara

Kompas.com - 14/06/2022, 18:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat akan terus menekan Korea Utara sampai Pyongyang mengubah arah, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (13/6/2022).

Sementara itu, Korea Selatan sebagai sekutu AS akan mendesak China untuk membujuk Korea Utara agar tidak melanjutkan uji coba nuklir.

Blinken setelah bertemu Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin mengatakan kepada wartawan, Amerika Serikat tetap terbuka untuk berdialog dengan Korea Utara, tetapi Pyongyang mengabaikan ajakan itu dan malah menguji coba rudal serta membuat persiapan melanjutkan uji coba nuklir untuk kali pertama sejak 2017.

Baca juga: AS ke Korea Utara: Akan Ada Tanggapan Tegas jika Uji Senjata Nuklir Dilakukan

"Sampai rezim di Pyongyang berubah arah, kami akan terus menekan," kata Blinken dikutip dari Reuters, seraya merujuk pada sanksi internasional yang dipimpin AS terhadap Korea Utara.

Park mengatakan, setiap provokasi oleh Korea Utara termasuk uji coba nuklir akan disambut dengan tanggapan yang bersatu dan tegas serta mendesak China untuk menggunakan pengaruhnya.

Park menambahkan, Korea Utara sedang berada di persimpangan jalan yaitu bisa melanjutkan uji coba nuklir dan mengisolasi dirinya sendiri, atau kembali ke diplomasi dan dialog.

"Saya juga berpikir China harus memainkan peran yang sangat positif untuk meyakinkan Korea Utara bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea membutuhkan pemikiran baru mereka," ujarnya.

Park menuturkan, dia dan Blinken telah menyepakati pengaktifan kembali awal kelompok kerja pencegahan yang diperluas, yakni sebuah badan kebijakan yang berurusan dengan payung nuklir AS yang melindungi Korea Selatan.

Baca juga:

Dia mengatakan, badan tersebut berurusan dengan penyebaran aset strategis bila diperlukan, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Utusan China untuk PBB pekan lalu mengatakan kepada Reuters, Beijing tidak ingin melihat uji coba nuklir Korea Utara lainnya, yang turut menjadi alasan memveto upaya yang dipimpun AS untuk menjatuhkan sanksi baru PBB terhadap Pyongyang atas peluncuran rudal balistik baru.

Akan tetapi, Duta Besar Zhang Jun memperingatkan agar tidak membuat praduga tentang bagaimana Beijing mungkin bereaksi terhadap tes ketujuh, yang telah diperingatkan Washington dapat terjadi kapan saja.

Dalam beberapa tahun terakhir China dan Rusia mendorong pelonggaran sanksi terhadap Korea Utara atas dasar kemanusiaan, dan dengan harapan dapat diyakinkan untuk kembali ke negosiasi.

Baca juga: WHO: Wabah Covid-19 di Korea Utara Semakin Buruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com