PARIS, KOMPAS.com - Polisi Perancis menangkap puluhan orang di Paris saat penyelenggaraan final Liga Champions antara Liverpool vs Real Madrid, yang ditandai dengan adegan kekacauan yang menunda kick-off.
Liverpool mengatakan pemegang tiket asli tidak dapat mengakses pertandingan karena gangguan keamanan sementara UEFA dan otoritas Perancis menyalahkan masalah dengan tiket palsu.
Penundaan pertandingan dan adegan kekacauan di luar Stadion Stade de France di Paris -di mana polisi Perancis menggunakan gas air mata untuk membubarkan para suporter- bukanlah yang diinginkan oleh ibu kota Perancis hanya dua tahun sebelum menjadi tuan rumah Olimpiade.
Baca juga: Rusia Tak Ragu Usir 34 Diplomat Perancis, Langkah Balas Dendam?
Dilansir dari AFP, Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan, sebanyak 68 orang telah ditangkap, 39 di antaranya ditahan dan diserahkan ke tahanan yang berarti mereka bisa menghadapi dakwaan.
Badan sepak bola Eropa UEFA menyalahkan keberadaan tiket palsu yang tidak berfungsi di pintu putar untuk penundaan 35 menit ke laga final.
Tetapi, pihak Liverpool mengaku "sangat kecewa" karena pendukung mereka menjadi sasaran gangguan keamanan yang "tidak dapat diterima".
Sementara, Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin menuding fans Liverpool, mengatakan, "ribuan 'suporter' Inggris baik tanpa tiket atau dengan tiket palsu dipaksa masuk dan terkadang berperilaku kasar terhadap pelayan".
Surat kabar Perancis Le Monde berkomentar, "Pesta yang seharusnya mendahului final berubah menjadi kekacauan nyata".
Baca juga: Bangkai Kapal Dagang yang Hilang 2.000 Tahun Lalu Dijarah di Pantai Perancis
Sedangkan, harian olahraga terkemuka Perancis L'Equipe berkata, "Dari pesta hingga kegagalan".
Berbeda dengan adegan di luar stadion, polisi Paris mencatat bahwa di dua zona penggemar besar yang menampung ribuan suporter dari kedua belah pihak telah berlangsung dalam suasana yang baik dan tanpa insiden besar.
Disebutkan oleh AFP, bahwa sekitar 40.000 pendukung Liverpool tanpa tiket pertandingan memadati zona mereka di timur Paris untuk menikmati suasana. Meskipun tim yang mereka bela menelan kekalahan pada laga final, para suporter meninggalkan daerah itu tanpa masalah apapun.
Pemadam kebakaran Paris yang menangani semua jenis situasi darurat mengatakan, malam itu sebagian besar tenang meskipun telah merawat beberapa suporter untuk efek gas air mata serta konsumsi alkohol berlebih.
Baca juga: Aturan PBB Berubah: AS, China, Rusia, Perancis, dan Inggris Tak Bisa Pakai Hak Veto Sembarangan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.