Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2022, 09:59 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

JENEWA, KOMPAS.com - Seorang diplomat Rusia bernama Boris Bondarev, memilih mundur dari jabatannya sebagai bentuk protes atas perang "berdarah dan tidak berakal" yang dilancarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin melawan Ukraina.

Bondarev, yang dalam LinkedIn-nya tercantum bekerja untuk PBB di Jenewa, mengatakan kepada BBC bahwa dia tahu keputusannya untuk berbicara mungkin bisa membuat Kremlin menganggapnya pengkhianat.

Namun, dia tetap pada pernyataannya, yang menggambarkan perang itu sebagai kejahatan terhadap rakyat Ukraina dan sekaligus rakyat Rusia.

Baca juga: Diplomat Veteran Rusia untuk PBB Mundur, Malu atas Serangan Negaranya ke Ukraina

Moskwa belum berkomentar atas hal itu.

Rusia seperti diketahui telah menindak orang-orang yang kritis atau menyimpang dari narasi resmi seputar perang di Ukraina, yang diklaim Kremlin sebagai "operasi militer khusus".

Dalam surat yang diunggah di media sosial dan dibagikan kepada sesama diplomat, Bondarev menjelaskan bahwa dia telah memilih untuk mengakhiri 20 tahun pengabdiannya karena dia tidak bisa lagi "berbagi aib yang berdarah, tidak berakal, dan sama sekali tidak perlu ini".

"Mereka yang memikirkan perang ini hanya menginginkan satu hal, tetap berkuasa selamanya," tulisnya.

"Untuk mencapai itu, mereka rela mengorbankan nyawa sebanyak-banyaknya," lanjut dia.

"Ribuan orang Rusia dan Ukraina telah mati hanya karena ini," imbuh Bondarev. 

Dalam surat itu dia juga menuduh Kementerian Luar Negeri Rusia, tempat bekerjanya dulu, lebih tertarik pada "kebohongan dan kebencian" daripada diplomasi.

Baca juga: UN Watch Minta Semua Diplomat Rusia Mundur

 

Kepada BBC, Bondarev mengatakan "belum melihat alternatif" selain mengundurkan diri:

"Terus terang saya tidak berpikir ini akan mengubah banyak hal, tapi saya pikir mungkin langkah ini seperti satu batu bata kecil yang bakal menjadi tembok yang lebih besar, yang pada akhirnya akan berdiri juga. Saya harap begitu," ungkap dia.

Bondarev mengungkap bahwa invasi Rusia ke Ukraina awalnya disambut oleh rekan-rekannya dengan kebahagiaan, kegembiraan, euforia.

Namun, pada kenyataannya Rusia telah mengambil beberapa langkah radikal.

Boris Bondarev.UN Watch Boris Bondarev.

"Sekarang mereka kurang senang, karena kami menghadapi beberapa masalah, terutama masalah ekonomi," katanya kepada BBC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com