Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Terobos Kedutaan Qatar di Paris dan Serang Penjaga hingga Tewas

Kompas.com - 24/05/2022, 19:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Qatar, yang merupakan salah satu negara terkaya di dunia, dan memiliki banyak kepentingan di Ibu Kota Perancis.

Warga Qatar memiliki klub sepak bola di Paris St Germain, dan memiliki saham di media, konstruksi, dan perusahaan terkait.

Kekayaan besar negara Arab yang sangat berpengaruh terkadang menjadikannya sasaran kelompok radikal, yang membenci dukungannya terhadap sekutu barat seperti Perancis dan Amerika Serikat.

Rangkaian teror di Perancis

Insiden awal minggu ini di Kedutaan Qatar mengikuti serangkaian serangan bom, senjata dan pisau yang dilakukan oleh ISIS dan operasi al-Qaeda di Perancis, sejak awal 2015

Serangan teroris tunggal paling mematikan di negara itu terjadi pada November 2015, ketika 130 orang tewas di Paris.

Pembom bunuh diri yang berjanji setia kepada ISIS menargetkan Stade de France, kafe, restoran dan tempat musik Bataclan, di mana 90 orang tewas.

Baca juga: Kecanduan Gula dan Junk Food, Ribuan Monyet Makin Agresif Teror Kota di Thailand

Awal tahun ini, dua pria bersenjata kelahiran Paris yang terkait dengan Al-Qaeda masuk ke kantor majalah satir Charlie Hebdo, menyebabkan 17 orang tewas di dalam dan tiga di luar.

Pada Juli 2016, 86 orang tewas dan lebih dari 400 terluka, ketika sebuah truk seberat 19 ton sengaja menabrak kerumunan di kawasan pejalan kaki tepi laut di Nice, yang hanya berjarak 20 mil dari Cannes.

Teroris tersebut ternyata adalah seorang imigran Tunisia yang kemudian ditembak mati oleh polisi.

Pada bulan yang sama, dua teroris ISIS membunuh seorang imam Katolik berusia 86 tahun selama kebaktian gereja di Normandia.

Dan pada bulan Oktober tahun lalu, tiga orang ditikam sampai mati oleh seorang imigran Tunisia di Basilika Notre Dame di Nice.

Ada juga serangan pisau yang sering terjadi pada penegak hukum dan ketertiban, yang menyebabkan kematian polisi yang bertugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com