Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Miliarder Baru Muncul dari Sektor Pangan Dunia Hanya dalam 24 Bulan, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 24/05/2022, 16:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Kekayaan gabungan miliarder mencapai 12,7 triliun dollar AS, menurut peringkat majalah Forbes tentang orang super kaya di dunia.

Itu setara dengan 13,9 persen dari PDB global, dan meningkat tiga kali lipat dari 2000. Kekayaan 20 miliarder terkaya bahkan lebih besar dari seluruh PDB wilayah sub-Sahara Afrika.

Oxfam pun menuntut upaya pencegahan atas "pencari untung dari krisis", dengan cara memperkenalkan “pajak tak terduga sementara” kepada semua perusahaan besar, tidak hanya perusahaan minyak dan gas.

Pajak semacam itu kepada "32 perusahaan multinasional yang sangat menguntungkan saja, dapat menghasilkan pendapatan 104 miliar dollar AS (Rp 1,5 kuadriliun) pada 2020".

“Memperkenalkan pajak kekayaan, misalnya, akan mengumpulkan dana yang besar untuk membantu kelompok rentan bertahan dari krisis ini, dan membangun masa depan yang lebih baik,” kata Sriskandarajah.

Baca juga: Afghanistan Kelaparan, Tingkat Rawan Pangan Capai Fase Bencana

Menyikapi semakin lebarnya kesenjangan di dunia, Oxfam pun menyerukan agar pertemuan para pemimpin dunia di Davos segera memperkenalkan pajak kekayaan pada orang super kaya.

Tujuannya untuk membantu mengatasi "peningkatan terbesar dalam kemiskinan ekstrem dalam lebih dari 20 tahun".

Badan amal pembangunan itu mengatakan pemerintah harus mengikuti contoh Argentina, dan memperkenalkan "pajak solidaritas atas rejeki nomplok para miliarder".

Oxfam juga menyerukan pengenalan pajak kekayaan permanen untuk “mengendalikan kekayaan ekstrem dan kekuatan monopoli”.

Dikatakan bahwa pajak kekayaan tahunan mulai dari 2 persen untuk jutawan, dan naik menjadi 5 persen untuk miliarder, bisa menghasilkan 2,5 triliun dollar AS (Rp 36,6 kuadriliun) setahun.

Dana itu, kata Oxfam, akan cukup “untuk mengangkat 2,3 miliar orang keluar dari kemiskinan, membuat cukup vaksin untuk dunia, dan memberikan perawatan kesehatan universal dan perlindungan sosial untuk semua orang yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com