Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Taliban, Warga Dirikan Sekolah Rahasia untuk Anak Perempuan

Kompas.com - 23/05/2022, 09:01 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

KABUL, KOMPAS.com - Di satu permukiman di Afghanistan, warga mendirikan "sekolah rahasia" untuk anak-anak perempuan, tindakan yang jelas-jelas menantang kebijakan resmi pemerintah Taliban.

Di satu ruang kelas, puluhan remaja perempuan belajar matematika.

Seorang guru berujar, "Kami tahu dengan ancaman (Taliban) dan kami tentu saja khawatir." Namun, ia menambahkan para murid perempuan di sini siap dengan risiko apa pun.

Baca juga: Diancam Disingkirkan, Presenter TV Perempuan Afghanistan Terpaksa Mulai Tutupi Wajah Saat Siaran

Hampir di semua provinsi di Afghanistan, sekolah menengah untuk perempuan diminta ditutup oleh Taliban.

Di satu sekolah yang BBC kunjungi, BBC terkesan dengan ruang kelas. Terlihat meja-meja berwarna putih dan biru dijejer rapi.

"Kami berusaha sekuat tenaga untuk merahasiakan sekolah ini," kata seorang guru perempuan.

"Kalau pun nanti mereka menangkap dan memukuli saya (karena mengoperasikan sekolah rahasia), saya sudah siap," imbuhnya.

Maret lalu, sepertinya sekolah untuk perempuan akan dibuka lagi. Tetapi, hanya satu jam setelah murid berdatangan, para pemimpin Taliban tiba-tiba saja mengumumkan perubahan kebijakan: sekolah tetap ditutup.

Baca juga: Taliban: Presenter TV Perempuan Afghanistan Wajib Kenakan Penutup Wajah

Bagi para murid yang sekarang belajar di sekolah rahasia, kepedihan akibat perubahan kebijakan di menit-menit terakhir tersebut masih sangat terasa.

"Dua bulan telah berlalu, dan sekolah-sekolah (untuk remaja perempuan) belum juga dibuka," kata seorang murid perempuan berusia 19 tahun kepada BBC.

"Itu membuat saya sangat sedih," imbuhnya. Ia menutup wajah dengan tangannya dan kemudian menangis.

Pada saat yang sama terasa juga nuansa penentangan.

Seorang murid berusia 15 tahun mengatakan, ia ingin mengirim pesan kepada anak-anak perempuan lain di Afghanistan. "Harus berani. Jika kita berani, tak ada yang bisa menghalangi kita," katanya.

Baca juga: Pembatasan Dicabut, Pria dan Wanita 1 Keluarga Boleh Makan Bersama Lagi di Restoran Afghanistan

Ulama berpengaruh di Afghanistan, Sheikh Rahimullah Haqqani, mengatakan bahwa tak ada justifikasi melarang kaum perempuan mendapatkan pendidikan.BBC INDONESIA Ulama berpengaruh di Afghanistan, Sheikh Rahimullah Haqqani, mengatakan bahwa tak ada justifikasi melarang kaum perempuan mendapatkan pendidikan.

Sekolah dasar untuk perempuan telah dibuka kembali oleh Taliban dan sejak itu angka kehadiran terus meningkat seiring dengan makin kondusifnya situasi keamanan. Namun belum jelas kapan sekolah menengah untuk perempuan dibuka lagi.

Pemerintah Taliban beralasan "harus ada lingkungan yang Islami" sebelum sekolah menengah untuk perempuan bisa dioperasikan kembali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com