Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedoman Cacar Monyet Terbaru dari Inggris: Kontak Erat Harus Isoman 21 Hari

Kompas.com - 23/05/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com – Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengeluarkan pedoman baru untuk pencegahan penularan cacar monyet (monkeypox).

Dalam pedoman terbarunya, UKSH meminta orang yang berkontak erat dari kasus dengan risiko paparan tertinggi harus menjalani isolasi mandiri (isoman) selama 21 hari.

Dengan demikian, kontak erat ini menghindari bertemu dengan orang yang mengalami gangguan kekebalan, wanita hamil, dan anak-anak di bawah 12 tahun.

Baca juga: Virus Cacar Monyet Masuk Israel, Dikhawatirkan Menyebar ke Timur Tengah

Kontak erat yang dimaksud adalah rumah tangga, kontak seksual, atau mengganti tempat tidur pasien cacar monyet tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.

Mereka juga harus ditawari vaksin, sebagaimana dilansir Sky News, Minggu (22/5/2022).

Cacar monyet telah menyebar di Inggris melalui transmisi komunitas. Kini, kasus cacar monyet terdeteksi setiap hari, seorang dokter senior telah memperingatkan.

Para pejabat kesehatan di Inggris memperkirakan peningkatan signifikan dalam kasus cacar monyet pada pekan ini, setelah total kasus cacar monyet meningkat menjadi 20 pada Jumat (20/5/2022).

Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet: Gejala, Penyebab, dan Kenapa Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Penyebab meledaknya wabah cacar monyet di Inggris sejauh ini masih belum diketahui.

Susan Hopkins dari UKHSA mengatakan, masih belum ada kaitan yang jelas antara mereka yang terinfeksi dengan sebuah peristiwa tertentu.

Secara global, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa wabah cacar monyet telah menjadi perhatian.

Sementara itu, Israel dan Swiss mencatat kasus cacar monyet pertama mereka akhir pekan ini dan Austria mendaftarkan dugaan kasus cacar monyet pertamanya pada Minggu.

Baca juga: Australia Umumkan Dugaan Kasus Cacar Monyet dari Pria yang Kembali dari Eropa

Menyusul pandemi Covid-19, mewabahnya penyakit yang tidak biasa ini menjadi perhatian masyarakat di beberapa negara.

Belgia dilaporkan telah memberlakukan karantina 21 hari bagi mereka yang tertular cacar monyet setelah empat kasus muncul di negara itu.

Sky News melaporkan, cacar monyet dapat menular dari orang ke orang melalui kontak fisik yang dekat, termasuk hubungan seksual, dan disebabkan oleh virus cacar monyet.

Penyakit ini menyebabkan demam, nyeri tubuh, kedinginan, dan kelelahan pada sebagian besar pasien.

Sedangkan bagi orang dengan kasus yang parah dapat menyebabkan ruam dan lesi di wajah, tangan, dan bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Cacar Monyet Menyebar ke 12 Negara, Lebih dari 80 Kasus Dikonfirmasi

Belum tahu asalnya

Hopkins menuturkan, cacar monyet relatif ringan pada orang dewasa namun lebih berisiko untuk anak-anak.

Jumlah kasus cacar monyet di Inggris terbaru akan diungkapkan pada Senin (23/5/2022).

Hopkins mengatakan kepada program Sunday Morning BBC bahwa pihaknya mendeteksi lebih banyak kasus setiap hari.

“Kami tahu ada periode pembatasan di seluruh Eropa, dan kami tidak tahu dari mana infeksi ini berasal dan bagaimana virus itu masuk ke Eropa,” kata Hopkins.

Baca juga: 3 Kasus Cacar Monyet di Belgia Menyebar dari Festival Fetish

Hopkins berujar, risiko terhadap populasi umum masih sangat rendah saat ini. Kendati demikian, orang-orang tetap perlu waspada terhadapnya.

“Kami mengimbau kepada orang-orang jika Anda memiliki gejala, hindari kontak dekat dengan orang lain dan cari bantuan medis,” tambah Hopkins.

Dia menambahkan, gejala awal dari cacar monyet tidak spesifik dan terasa seperti infeksi virus pada umumnya.

Pada tahap selanjutnya, orang yang terkena cacar monyet mengalami ruam, biasanya pada wajah, tangan, dan lengan, yang juga dapat mempengaruhi area genital.

Baca juga: Wabah Cacar Monyet di Eropa Lampaui 100 Kasus, Jumlah Terbesar yang Pernah Tercatat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com