Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Sukses dan Kaya, Pria 55 Tahun Ini Tetap Berupaya Bisa Kuliah, Lupakan 25 Kali Tak Lolos Tes

Kompas.com - 22/05/2022, 16:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – Seorang pria berusia 55 tahun di China belum menyerah pada mimpinya untuk bisa kuliah.

Dia padahal sudah gagal sebanyak 25 kali berturut-turut dalam gaokao atau seleksi masuk perguruan tinggi di China.

Pria itu adalah Liang Shi. Dikutip dari Oddity Central, Liang Shi merupakan pemilik perusahaan bahan bangunan yang sukses di Chengdu, Ibu Kota Provinsi Sichuan, China barat daya.

Baca juga: Punya Gaji Rp 22,9 Juta, Gadis Ini Pilih Batasi Pengeluaran Makan Rp 97.000 Per Bulan, Ini Hasilnya

Dia kini padahal memiliki cukup uang untuk melakukan apa pun yang dia inginkan. Tetapi, Liang Shi merasa tidak semua keinginannya telah terpenuhi.

Pasalnya, dia belum bisa mencapai mimpinya yang telah dipupuk sejak remaja, yakni masuk ke Universitas Sichuan. 

Pada usia ketika kebanyakan orang mulai berpikir tentang pensiun, Liang Shi pun hanya fokus belajar keras untuk bisa loloas pada ujian masuk universitas pada tahun ini.

Mengikuti gaokao tahun ini akan menjadi upayanya yang ke-26 untuk dapat melewatinya.

“Saya baru berusia 55 tahun, dan saya masih muda,” kata Liang baru-baru ini.

“Saya tidak mengalami kesulitan belajar sejarah dan geografi sejauh ini. Jika saya bisa masuk ke sekolah yang saya suka, saya akan mengakhiri gaokao 'Long March' ini dan pergi ke sekolah. Jika tidak, saya akan terus mengambil gaokao sampai menjadi jelas bahwa impian saya tidak dapat diwujudkan,” ungkap dia.

Liang Shi telah mengikuti ujian gaokao sejak 1983.

Baca juga: Bapak Ini Selalu Sendirian di Restoran, Pesan 8 Porsi, tapi Mengaku Makan dengan Keluarga

Skor terbaik yang pernah dia peroleh yakni hanya 400 dari 750 poin yang menjadi syarat untuk bisa masuk universitas.

Setelah gagal menyelesaikan bagian pemahaman sains dari ujian gaokao, yang diwajibkan bagi siswa sains, sebanyak 25 kali, Liang beralih ke bidang seni tahun ini.

Dia berharap pada akhirnya bisa masuk Universitas Sichuan.

Orang-orang skeptis dan mengatakan kepadanya bahwa ingatannya yang gagal pada usia 55 akan menahannya dari menghafal buku teks.

“Saya hanya menganggap skeptisisme orang sebagai motivasi dan menggunakan hasil tes saya untuk membuktikan bahwa mereka salah,” kata Liang Shi.

Dia menambahkan bahwa keinginannya yang kuat untuk memasuki sekolah impiannya telah membuatnya kembali untuk mengikuti ujian tahun demi tahun.

Gaokao dianggap oleh banyak orang sebagai ujian masuk universitas terberat di dunia, dengan jutaan siswa bersaing untuk sejumlah tempat yang tersedia di universitas top China.

Banyak orang tua percaya bahwa ujian tunggal ini dapat menentukan masa depan anak-anak mereka.

Baca juga: Teliti Siklus Tidur, Pria Ini Rela Tidur Bersebelahan dengan Cheetah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com