Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Sri Lanka Cuma Punya Stok Bensin untuk Sehari | Taktik Anak Diktator Bisa Menang Pilpres Filipina

Kompas.com - 18/05/2022, 05:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Berita mengenai kebangkrutan Sri Lanka hingga negara tersebut mengalami masalah kehabisan stok bensin memuncaki daftar artikel Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita yang mengulas mengapa anak dictator bisa menang jadi Presiden Filipina.

Setelah itu, terdapat artikel yang memuat klarifikasi dari KBRI tentang kabar Ustaz Abdul Somad dideportasi dari Singapura.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Disinformasi Pilpres Filipina | Banjir Selamatkan Desa Ukraina dari Invasi Rusia

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman artikel Populer Global sepanjang Selasa (17/5/2022) hingga Rabu (18/5/2022) pagi yang dapat disimak: 

1. Sri Lanka Kehabisan Bensin dan Tidak Bisa Impor karena Tak Punya Dollar

Sri Lanka kehabisan stok bensin dan tidak memiliki dollar untuk mengimpor bahan bakar, kata perdana menteri baru, Ranil Wickremesinghe, pada Senin (16/5/2022).

"Kami kehabisan bensin.... Saat ini, kami hanya memiliki stok bensin untuk satu hari," ujarnya seraya memperingatkan bahwa Sri Lanka bangkrut dapat menghadapi lebih banyak kesulitan dalam beberapa bulan mendatang.

Dia menambahkan, pemerintah juga tidak memiliki dollar untuk membayar tiga pengiriman minyak. Saat ini sejumlah kapal masih menunggu di luar pelabuhan Colombo untuk pembayaran sebelum menurunkan muatan mereka.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Warga Filipina Gembira Anak Diktator Jadi Presiden | PM Inggris Perintahkan Pecat 91.000 PNS

2. Kenapa Anak Diktator Bisa Jadi Presiden Filipina, Begini Taktik Ferdinand Marcos Jr

Sejarah terulang di Filipina. Sekitar 36 tahun lalu, satu keluarga berkuasa dilengserkan dari tampuk kekuasaan dengan tuduhan memerintah secara luar biasa serakah dan brutal. Namun, kini keluarga yang sama siap kembali menghuni Malacanang, istana kepresidenan di pusat kota Manila.

Bagi mereka yang selama ini menuntut pertanggungjawaban rezim Marcos atas tindakan keji masa lalu, menyaksikan laju Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr adalah pukulan menyakitkan.

Putra mantan diktator Ferdinand Marcos itu kemungkinan besar akan menang telak dalam pemilihan presiden Filipina tahun ini, berdasarkan hasil penghitungan sementara.

Bagaimana Bongbong bisa melaju sedemikian kencang? Lantas apa dampaknya bagi 110 juta rakyat Filipina dan tempatnya di dunia?

Temukan jawabannya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Mayat-mayat Bermunculan Saat Danau di AS Mengering | PeduliLindungi Terbaca di 27 Negara

3. KBRI Tegaskan UAS Tak Dideportasi, tetapi Belum Masuk ke Singapura

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura menegaskan bahwa Ustaz Abdul Somad (UAS) tidak dideportasi oleh pihak Imigrasi "Negeri Singa", seperti kabar yang banyak beredar di media sosial (medsos) tentang pendeportasian oleh Imigrasi Singapura.

“Saya mau meluruskan, petugas Imigrasi sudah menyatakan bahwa beliau (UAS) tidak dideportasi, tetapi ditolak izin masuknya ke Singapura karena tidak memenuhi syarat kriteria warga asing untuk ke Singapura,” ujar Kepala Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari, Selasa (17/5/2022), dilansir dari Antara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com