Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Janjikan Kabar Baik Buka Kembali Sekolah Menengah untuk Anak Perempuan

Kompas.com - 17/05/2022, 12:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNN,AFP

AFGHANISTAN, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Afghanistan, Sirajuddin Haqqani, menjanjikan adanya kabar yang sangat baik segera tentang kembalinya anak perempuan ke sekolah menengah.

Hal itu disampaikan Haqqani dalam sebuah wawancara langka yang disiarkan oleh CNN pada Senin (16/5/2022).

Pada akhir Maret, Taliban telah menutup sekolah menengah dan perguruan tinggi untuk anak perempuan hanya beberapa jam setelah dibuka kembali.

Baca juga: Taliban Buka Lagi Sekolah Menengah untuk Anak Perempuan di Afghanistan

Kebijakan tak terduga itu diperintahkan oleh Hibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Taliban dan negara itu.

Penutupan kembali sekolah menengah dan perguruan tinggi bagi anak perempuan kembali membuat marah banyak warga Afghanistan dan masyarakat internasional.

"Saya ingin memberikan beberapa klarifikasi. Tidak ada orang yang menentang pendidikan untuk perempuan," kata Haqqani, salah satu pemimpin Taliban yang selama ini paling tertutup dan hanya menunjukkan wajahnya di depan umum untuk pertama kalinya pada Maret.

Dia berpendapat bahwa anak perempuan sudah bisa pergi ke sekolah dasar.

"Di atas kelas itu, pekerjaan berlanjut pada mekanisme untuk memungkinkan anak perempuan bersekolah di sekolah menengah,” ujar Haqqani dalam wawancara televisi pertamanya.

"Segera Anda akan mendengar kabar baik tentang masalah ini," ungkap dia, dilansir dari AFP.

Haqqani mengisyaratkan bahwa "mekanisme" itu terkait dengan aturan berpakaian sekolah, menjelaskan bahwa pendidikan harus didasarkan pada budaya Afghanistan, aturan dan prinsip Islam, dan merujuk lebih luas pada masalah perempuan yang mengenakan jilbab.

Baca juga: Putri Pejabat Taliban Bisa Sekolah, tetapi Remaja Perempuan Afghanistan Lainnya Dilarang

Setelah kembali berkuasa, Taliban diketahui telah menuntut agar wanita wajib mengenakan setidaknya jilbab.

Tetapi, sejak awal Mei, mereka kemudian memaksa siswi untuk mengenakan cadar di depan umum dan lebih disukai burqa, yang telah diwajibkan ketika mereka pertama kali memerintah negara itu antara tahun 1996 dan 2001.

"Jika seseorang memberikan anak perempuan atau saudara perempuan mereka, mereka melakukannya berdasarkan kepercayaan total," katanya.

"Kami harus menetapkan kondisi sehingga kami dapat memastikan kehormatan dan keamanan mereka. Kami bertindak untuk memastikan ini," ungkap Haqqani.

Siswa menghadiri kelas di universitas Nangarhar di Jalalabad timur Kabul, Afghanistan, Rabu, 2 Februari 2022, Taliban pada hari Rabu mengatakan mereka telah membuka kembali universitas negeri untuk siswa perempuan di enam dari 34 provinsi Afghanistan, sebuah langkah yang menandai konsesi besar untuk tuntutan internasional oleh penguasa baru negara itu. UMC via AP PHOTO Siswa menghadiri kelas di universitas Nangarhar di Jalalabad timur Kabul, Afghanistan, Rabu, 2 Februari 2022, Taliban pada hari Rabu mengatakan mereka telah membuka kembali universitas negeri untuk siswa perempuan di enam dari 34 provinsi Afghanistan, sebuah langkah yang menandai konsesi besar untuk tuntutan internasional oleh penguasa baru negara itu.

Jaringan Haqqani yang didirikan oleh mendiang ayahnya dan yang sekarang dia pimpin telah dituduh melakukan beberapa serangan paling kejam yang dilakukan oleh Taliban di Afghanistan dalam 20 tahun terakhir.

Sirajuddin Haqqani sendiri masih masuk dalam daftar orang yang paling dicari FBI, dengan hadiah 10 juta dollar AS untuk setiap informasi yang bisa mengarah pada penangkapannya.

Baca juga: Taliban Larang Pria dan Wanita Makan Bersama di Herat Afghanistan, Termasuk Suami Istri

Di CNN, Haqqani mengatakan bahwa 20 tahun terakhir adalah situasi pertempuran defensif dan perang. Sementara, dia ingin di masa depan bisa memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat (AS) dan komunitas internasional.

"Kami tidak melihat mereka sebagai musuh," katanya.

Haqqani bersikeras bahwa Taliban bermaksud untuk menghormati perjanjian yang ditandatangani dengan AS pada 2020, di mana mereka berjanji untuk tidak membiarkan Afghanistan menjadi surga bagi teroris yang menargetkan Amerika lagi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com