Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

McDonald's Resmi Jual 850 Restorannya di Rusia

Kompas.com - 17/05/2022, 12:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

CHICAGO, KOMPAS.com - Raksasa fast food AS McDonald's menutup pintunya di Rusia. Hal ini makin menunjukkan isolasi Rusia atas serangannya di Ukraina kian meningkat.

McDonald's pada Senin (16/5/2022) mengonfirmasi bahwa mereka menjual 850 restorannya di Rusia.

Dilansir The Hill, mereka mengatakan akan mencari pembeli yang akan mempekerjakan 62.000 pekerjanya di Rusia, dan akan terus membayar pekerja tersebut sampai kesepakatan ditutup.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-82 Serangan Rusia ke Ukraina, Swedia Daftar NATO hingga Evakuasi Tentara dari Azovstal

"Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa menyediakan akses ke makanan dan terus mempekerjakan puluhan ribu warga biasa, tentu saja merupakan hal yang benar untuk dilakukan," kata Presiden dan CEO McDonald's Chris Kempczinski dalam sebuah surat kepada karyawan.

“Tetapi tidak mungkin untuk mengabaikan krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina,” tambahnya.

McDonald's mengatakan ini adalah pertama kalinya perusahaan keluar dari pasar utama.

Perusahaan berencana untuk mulai menghapus lengkungan emas dan simbol serta tanda lainnya dengan nama perusahaan.

Baca juga: Pertarungan Mata-mata antara Barat dan Rusia Memanas di Tengah Perang Ukraina

McDonald's juga akan mempertahankan merek dagangnya di Rusia dan mengambil langkah untuk menegakkannya jika perlu.

McDonald's mengatakan pada awal Maret bahwa mereka menutup sementara tokonya di Rusia tetapi akan terus membayar karyawannya.

Itu adalah keputusan yang mahal. Akhir bulan lalu, perusahaan mengatakan kehilangan 55 juta dollar AS setiap bulan karena penutupan restoran.

Mereka juga kehilangan persediaan senilai 100 juta dollar AS.

McDonald's juga telah menutup 108 restoran di Ukraina tapi terus membayar karyawannya di sana.

Baca juga: McDonalds Akan Keluar dari Rusia dan Jual Bisnisnya

Perusahaan-perusahaan Barat telah bergulat untuk melepaskan diri dari Rusia, menghentikan atau menutup operasi dalam menghadapi sanksi.

Yang lain tetap tinggal di Rusia, setidaknya sebagian, dengan beberapa menghadapi pukulan balik.

Produsen mobil Perancis Renault mengatakan Senin (16/5/2022) bahwa mereka akan menjual saham mayoritasnya di perusahaan mobil Rusia Avtovaz dan sebuah pabrik di Moskwa ke negara.

Baca juga: NATO Yakin Ukraina Akan Menang Perang Lawan Rusia

Ini jadi nasionalisasi besar pertama dari bisnis asing sejak perang dimulai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Hill
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com