Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Warga India “Disengat” Gelombang Panas hingga 49 Derajat Celsius

Kompas.com - 16/05/2022, 17:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Gelombang panas yang intens menyapu India utara dengan suhu mencapai rekor 49,2 derajat Celsius di beberapa bagian ibu kota, New Delhi. Ini adalah gelombang panas kelima di ibu kota sejak Maret.

Pejabat di banyak bagian negara itu telah meminta orang untuk mengambil tindakan pencegahan karena suhu akan tetap tinggi.

Mereka memperingatkan panas dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi yang rentan, termasuk bayi, orang tua dan orang-orang dengan penyakit kronis.

Negara bagian Himachal Pradesh, Haryana, Uttarakhand, Punjab, dan Bihar secara khusus menyaksikan kenaikan suhu dalam beberapa hari terakhir, kata departemen cuaca India sebagaimana dilansir BBC pada Senin (16/5/2022).

Ia menambahkan bahwa suhu kemungkinan akan turun 2 hingga 4 derajat Celsius di beberapa daerah, tetapi mungkin tetap tidak ada banyak kelegaan yang terasa akibat udara panas yang hebat.

Baca juga: India Larang Ekpor Gandum karena Gelombang Panas Rusak Panen

Suhu maksimum tertinggi dalam 122 tahun

Gelombang panas yang parah telah menghantam jutaan jiwa dan mata pencaharian di India utara musim panas ini.

Awal bulan ini, Perdana Menteri Narendra Modi meminta kepala menteri negara bagian untuk menyusun rencana untuk mengurangi dampak panas ekstrem, karena suhu naik lebih cepat dari biasanya.

Sementara gelombang panas biasa terjadi di India, terutama pada Mei dan Juni, musim panas dimulai awal tahun ini dengan suhu tinggi sejak Maret, ketika gelombang panas pertama tiba.

Suhu maksimum rata-rata untuk bulan itu adalah yang tertinggi dalam 122 tahun.

Pusat Sains dan Lingkungan, sebuah think-tank, mengatakan bahwa gelombang panas awal tahun ini telah mempengaruhi sekitar 15 negara bagian. Termasuk diantaranya adalah negara bagian Himachal Pradesh di utara, yang biasanya dikenal dengan suhu yang sejuk.

Seorang siswi memegang payung dan menutupi dirinya dengan selendang sebagai pelindung dari sinar matahari di Prayagraj, di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, India, Kamis, 21 April 2022.AP PHOTO/RAJESH KUMAR SINGH Seorang siswi memegang payung dan menutupi dirinya dengan selendang sebagai pelindung dari sinar matahari di Prayagraj, di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, India, Kamis, 21 April 2022.

Baca juga: Orangtua di India Gugat Anaknya Rp 10 Miliar karena Tak Kunjung Dapat Cucu

Apa penyebab gelombang panas di india?

Naresh Kumar, seorang ilmuwan senior di Departemen Meteorologi India (IMD), mengaitkan gelombang panas saat ini dengan faktor atmosfer lokal.

Yang utama adalah gangguan lemah dari wilayah barat - badai yang berasal dari wilayah Mediterania. Itu berarti hanya sedikit curah hujan pra-musim yang didapat di India barat laut dan tengah.

Antisiklon - area bertekanan atmosfer tinggi tempat udara menurun- juga menyebabkan cuaca panas dan kering di beberapa bagian India barat pada Maret.

Roxy Mathew Koll, seorang ilmuwan iklim di Institut Meteorologi Tropis India, setuju bahwa beberapa faktor atmosfer menyebabkan gelombang panas saat ini.

Tetapi yang menambah parah semua itu, katanya, adalah pemanasan global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com