SINGAPURA, KOMPAS.com - Berhati-hatilah jika membawa kereta bayi atau troli menggunakan eskalator, karena dapat membahayakan diri sendiri dan merusak fasilitas tersebut
Tindakan pencegahan dan keselamatan biasanya tertera di sebagian eskalator, tetapi pengguna kadang mengabaikannya karena sudah sering menggunakannya.
"Orang sering tidak menyadari bahwa eskalator adalah mesin dan saat menggunakannya, mereka harus mematuhi tindakan pencegahan yang diperlukan," kata seorang insinyur kepada The New Paper pada 2018 ketika Building and Construction Authority (BCA) mengumumkan persyaratan pemeliharaan tambahan untuk eskalator di Singapura.
Baca juga: [VIDEO] Orang-orang Bingung Naik Eskalator di Mall sampai Berjatuhan
Dikutip dari Mothership pada Minggu (8/5/2022), kereta bayi, troli, dan apa pun yang beroda termasuk sepeda lipat sebenarnya tidak diperbolehkan di eskalator beranak tangga.
Alasan pertama adalah bahaya kehilangan keseimbangan. Manusia sebagai spesies biped dikenal buruk dalam menjaga keseimbangan pada obyek yang bergerak.
Inilah sebabnya mengapa eskalator dilengkapi dengan pegangan tangan, tetapi tidak dapat Anda gunakan jika tangan Anda sibuk menyeimbangkan kereta dorong atau troli.
Alasan kedua adalah kereta bayi bisa merusak eskalator. Ketika roda kereta dorong atau troli terjepit di antara anak tangga eskalator, itu dapat membuat anak tangga menutup sempurna.
Jika anak tangga eskalator tidak dapat ditutup, mereka bisa copot dan menyebabkan pengguna eskalator jatuh.
Terkadang, anak tangga yang copot akan menyebabkan eskalator berhenti mendadak karena prosedur keselamatan, yang juga akan menyebabkan pengguna jatuh.
Anak tangga eskalator yang rusak di Waterway Point, Singapura,
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.