Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Sri Lanka: Perdana Menteri Baru Pilihan Presiden Rajapaksa Diboikot

Kompas.com - 15/05/2022, 11:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP, BBC

COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka menunjuk menteri pertama dari kabinet "persatuan" pemerintah yang bertugas menyelamatkan negara itu dari krisis ekonomi yang melumpuhkan, tetapi gagal mendapatkan dukungan oposisi.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, yang ditunjuk Kamis (12/5/2022), telah berusaha mengumpulkan koalisi lintas partai yang dapat mulai memperbaiki keuangan negara pulau yang hancur itu.

Baca juga: Ada Apa dengan Sri Lanka: Kenapa Bangkrut dan Penyebab Gagal Bayar Utang

Tetapi partai-partai oposisi menyebut jabatan perdana menterinya tidak sah dan beberapa anggota parlemen menuntut pemilihan baru.

Wickremesinghe malah terpaksa mengandalkan dukungan anggota parlemen yang bersekutu dengan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, yang pemerintahannya disalahkan oleh banyak orang karena memimpin ekonomi Sri Lanka ke ambang kehancuran.

Kantor Rajapaksa mengumumkan pengangkatan empat menteri lainnya pada Sabtu (14/5/2022) termasuk Gamini Peiris, yang kembali ke kementerian luar negeri hanya beberapa hari setelah kehilangan pekerjaannya ketika kabinet sebelumnya dibubarkan.

Peiris dan tiga orang yang ditunjuk lainnya -- untuk administrasi publik, pembangunan perkotaan dan energi -- semuanya adalah anggota partai Rajapaksa Podujana Peramuna (SLPP).

Pos kementerian keuangan yang sangat penting tetap kosong, padahal Sri Lanka sangat membutuhkannya di tengah negosiasi untuk bailout Dana Moneter Internasional IMF.

Baca juga: Sri Lanka Terkini: Warga Ramai-ramai Tinggalkan Colombo setelah PM Mundur

Sebelumnya pada Sabtu (14/5/2022), legislator dari SLPP mengadakan pertemuan tertutup di mana mereka memutuskan untuk mendukung perdana menteri yang baru.

"Kami memiliki keraguan tentang Wickremesinghe, tetapi demi kepentingan nasional untuk menarik negara keluar dari kekacauan ekonomi, kami memutuskan untuk mendukung PM," kata seorang anggota parlemen partai kepada AFP.

Tentara Sri Lanka berpatroli di sebuah jalan di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu, 14 Mei 2022. AP PHOTO/ERANGA JAYAWARDENA Tentara Sri Lanka berpatroli di sebuah jalan di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu, 14 Mei 2022.

Oposisi utama Samagi Jana Balawegaya (SJB) dan empat partai lainnya telah menolak untuk mendukung pemerintah sementara Rajapaksa tetap menjadi presiden.

Demonstrasi publik besar-besaran selama berminggu-minggu mengutuk presiden atas salah urus pemerintahannya dan dugaan korupsi.

Ratusan orang tetap berada di luar kantornya di tepi laut di ibu kota Kolombo di sebuah kamp protes yang selama sebulan terakhir menuntut pemimpin itu mundur.

Mahinda Rajapaksa, kakak laki-laki presiden, mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Senin (9/5/2022) setelah para pendukungnya menyerang pengunjuk rasa yang damai.

Baca juga: Siapa Dinasti Rajapaksa di Sri Lanka dan Kenapa Dituduh Tak Becus Pimpin Negara

Setidaknya sembilan orang tewas dan lebih dari 200 terluka dalam bentrokan berikutnya. Puluhan rumah loyalis Rajapaksa dibakar oleh massa yang marah.

Mahinda sejak itu dilarang oleh pengadilan untuk meninggalkan negara itu dan telah berlindung di pangkalan angkatan laut Trincomalee di timur Sri Lanka.

Halaman:
Sumber AFP, BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com