SEOUL, KOMPAS.com - Ribuan warga Korea Selatan membanjiri Gedung Biru kepresidenan atau Blue House di Seoul utara yang rindang pada Rabu (11/5/2022).
Dilansir AFP, Presiden baru Korsel Yoon Suk-yeol memenuhi janji kampanye untuk mengembalikan kompleks yang dulu dibentengi kepada rakyat.
Bangunan, yang dinamai dari sekitar 150.000 ubin biru yang dilukis dengan tangan yang menghiasi atapnya, telah menjadi rumah bagi para pemimpin Korea Selatan sejak 1948.
Baca juga: Resmi Dilantik, Presiden Baru Korea Selatan Tawarkan Imbalan Denuklirisasi ke Korea Utara
Tapi bangunan penting ini sebagian besar dibatasi untuk umum.
Hal itu telah berubah sejak Yoon, mantan jaksa tinggi yang dilantik pada hari Selasa (10/5/2022), menolak untuk pindah.
Dia mengatakan markas besar di puncak bukit, sebuah situs yang pernah digunakan bekas kekuatan kolonial Jepang, memupuk kesan "kekaisaran" dan merusak komunikasi dengan masyarakat.
Sebaliknya, Yoon bekerja dari gedung kementerian pertahanan 10 lantai, sebuah blok kantor yang tidak istimewa di pusat kota Seoul, yang buru-buru dihiasi dengan cap presiden.
Para kritikus mengecam langkah itu sebagai pemborosan waktu dan uang yang mahal, yang juga dapat membahayakan keamanan negara itu pada saat ketegangan sedang tinggi dengan Korea Utara yang bersenjata nuklir.
Baca juga: Korea Selatan Jadi Negara Asia Pertama yang Gabung Pertahanan Siber NATO
Namun pada hari pembukaan, warga Korea Selatan berbondong-bondong ke kompleks seluas 250.000 meter persegi, yang diapit pegunungan dan terletak di belakang Istana Kerajaan Gyeongbokgung.
"Merupakan suatu kehormatan dalam hidup saya untuk datang ke sini dan benar-benar melihat kantor kepresidenan," kata Choi Jung-bun, 70 tahun, kepada AFP sembari makan siang di tepi sungai di tamannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.