Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekarang Baru Operasi Militer, Ini yang Mungkin Terjadi jika Putin Nyatakan Perang secara Resmi di Ukraina

Kompas.com - 07/05/2022, 09:15 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin akan secara resmi menyatakan perang terhadap Ukraina pada tanggal 9 Mei, menurut laporan-laporan media dan sejumlah pejabat Barat.

Namun, apa makna dari pernyataan perang secara resmi dan seperti apa mobilisasi massa?

Sejauh ini Pemerintah Rusia menegaskan bahwa pihaknya melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina.

Baca juga: Menterinya Sebut Hitler Keturunan Yahudi, Putin Minta Maaf pada Israel

Penggunaan kata-kata "perang" dan "invasi" untuk merujuk pada aksi militer di Ukraina tersebut secara praktis dilarang.

'Pernyataan perang mungkin pada Hari Kemenangan'

Di tengah spekulasi tentang perubahan istilah, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada LBC Radio, "Saya kira ia akan mengubah dari posisi... 'operasi khusus '... Ia telah menyiapkannya, menyiapkan landasan untuk bisa mengatakan , 'Lihatlah, ini sekarang adalah perang melawan Nazi... Saya memerlukan lebih banyak serdadu Rusia'...".

"Saya tidak akan terkejut... jika ia mungkin akan mendeklarasikan itu pada Hari Kemenangan bahwa, 'Kita sekarang berperang dengan Nazi dunia.'"

Amerika Serikat: ironi besar

Di AS, para pejabat juga menyampaikan penilaian serupa.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pekan ini mengatakan akan menjadi ironi besar jika Moskwa menggunakan acara 'Hari Kemenangan' untuk menyatakan perang -yang akan memungkinkannya mengerahkan wajib militer yang pada tahap sekarang tidak dimungkinkan.

Baca juga: Putin ke Macron: Barat Harus Berhenti Pasok Senjata untuk Ukraina

CNN mengutip sejumlah nara sumber yang mengatakan Putin mungkin akan menggunakan Hari Kemenangan sebagai kesempatan menyatakan pencapaiannya di Ukraina atau menyatakan eskalasi aksi militer, atau keduanya.

Namun, dilaporkan skenario yang paling mungkin adalah deklarasi perang.

Dikatakan pernyataan perang secara resmi dapat mendongkrak dukungan publik terhadap aksi militer di Ukraina dan juga memungkinkan pemerintah menyatakan mobilisasi pasukan yang sangat diperlukan Rusia saat ini.

Kremlin: Tak masuk akal

Menanggapi laporan-laporan tentang kemungkinan pengumuman, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Rabu (4/5/2022), "Tidak benar. Tidak masuk akal".

Pada tanggal 20 Februari, tiga hari sebelum aksi yang dinamakan operasi militer khusus dimulai, Peskov mengatakan laporan-laporan tentang rencana invasi ke Ukraina oleh pasukan Rusia merupakan provokasi dan dimaksudkan untuk menghasut histeria.

"Ingat sepanjang sejarahnya, Rusia tidak pernah menyerang siapapun. Dan Rusia, yang telah melewati begitu banyak perang, adalah bahkan negara terakhir di Eropa yang mau mengucapkan kata 'perang'," kata dia.

Baca juga: Abaikan Risiko Hukuman Penjara, Imam Ortodoks Rusia Buka Suara Menentang Perang Putin

Paus Franciskus mengatakan Perdana Menteri Hungaria Victor Orban memberikan info kepadanya dalam pertemuan pada tanggal 21 April bahwa Pemerintah Rusia merencanakan untuk mengakhiri aksi militer pada tanggal 9 Mei.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com