Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibeli Elon Musk, CEO Twitter Parag Agrawal: Kami Tak Tahu ke Mana Arah Twitter ke Depannya

Kompas.com - 03/05/2022, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter seharga 44 miliar dollar AS tunai.

Hal ini akan mengalihkan kendali platform media sosial yang dipakai jutaan pengguna dan pemimpin global kepada orang terkaya di dunia.

Dilansir Reuters, ini jadi momen penting bagi perusahaan berusia 16 tahun itu.

Baca juga: Twitter Dibeli Elon Musk, Beberapa Sosok Ini Kesal dan Tinggalkan Platform

Musk, yang menyebut dirinya absolutis kebebasan berbicara, telah mengkritik moderasi Twitter.

Dia ingin algoritma Twitter untuk memprioritaskan tweet menjadi publik dan menolak memberikan terlalu banyak kekuatan pada layanan kepada perusahaan yang beriklan.

Aktivis politik berharap bahwa rezim Musk berarti lebih sedikit moderasi dan pemulihan individu yang dilarang, termasuk mantan Presiden Donald Trump.

Para konservatif mendukung prospek kontrol yang lebih sedikit, sementara beberapa aktivis HAM menyuarakan kekhawatiran akan meningkatnya ujaran kebencian.

Baca juga: 5 Masalah Menanti Elon Musk Usai Beli Twitter, dari Akun Donald Trump hingga Fitur Edit

Musk juga menganjurkan tweet yang ramah pengguna ke layanan, seperti tombol edit dan mengalahkan "bot spam" yang mengirim tweet yang tidak diinginkan dalam jumlah besar.

Diskusi mengenai kesepakatan itu, yang minggu lalu tampak tidak pasti, dipercepat selama akhir pekan setelah Musk merayu pemegang saham Twitter dengan rincian pembiayaan dari tawarannya.

Di bawah tekanan, Twitter mulai bernegosiasi dengan Musk untuk membeli perusahaan dengan harga 54,20 dollar AS per saham yang diusulkannya.

Baca juga: Kerugian dan Dilema Iklan: Di Balik Pembelian Twitter oleh Elon Musk

"Kebebasan berbicara adalah landasan dari demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan," kata Musk dalam sebuah pernyataan.

Mantan CEO Twitter Jack Dorsey mempertimbangkan kesepakatan itu dengan serangkaian tweet yang berterima kasih kepada Musk dan CEO Twitter saat ini, Parag Agrawal, karena "mengeluarkan perusahaan dari situasi yang mustahil."

"Twitter sebagai perusahaan selalu menjadi satu-satunya masalah saya dan penyesalan terbesar saya. Itu dimiliki oleh Wall Street dan model iklannya. Mengambilnya kembali dari Wall Street adalah langkah pertama yang benar," katanya.

Musk, yang memiliki kekayaan 268 miliar dollar AS menurut Forbes, mengatakan dia tidak terlalu peduli dengan ekonomi Twitter.

"Memiliki platform publik yang dapat dipercaya secara maksimal dan inklusif secara luas sangat penting bagi masa depan peradaban. Saya sama sekali tidak peduli dengan ekonomi," katanya dalam pembicaraan publik baru-baru ini.

Agrawal pun juga memberikan komentarnya.

"Begitu kesepakatan ditutup, kami tidak tahu ke arah mana platform akan pergi," kata Agrawal kepada karyawannya, Senin (2/4/2022).

Baca juga: Saingi Twitter, Elon Musk Berencana Buat Platform Media Sosial Baru

Transaksi Twitter telah disetujui oleh dewan perusahaan dan sekarang tunduk pada pemungutan suara pemegang saham.

"Tidak ada rintangan peraturan yang diharapkan," kata para analis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com