Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afghanistan Rayakan Idul Fitri dalam Gelap, Bom Putus Aliran Listrik dan Tewaskan Puluhan Orang

Kompas.com - 01/05/2022, 23:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Jutaan orang di 11 provinsi di Afghanistan menghadapi pemadaman listrik pada Sabtu (30/4/2022), setelah dua menara transmisi listrik diledakkan di barat Ibu Kota Kabul, kata pihak berwenang.

Pemadaman listrik terjadi sebelum Hari Raya Idul Fitri di Afghanistan yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Jelang Idul Fitri, Bom Guncang Afghanistan 2 Hari Berturut-turut

Dua tiang di provinsi Parwan dibom pada Jumat (29/4/2022) malam, memutus aliran listrik ke ibu kota dan provinsi tetangga.

"Musuh ... telah meledakkan dua tiang listrik dengan bom," kata Hekmatullah Maiwandi, juru bicara perusahaan listrik DABS yang dikelola negara, dalam sebuah pernyataan video dilansir dari Al Jazeera.

Lima tim dari perusahaan telah dikerahkan untuk melakukan perbaikan, tambahnya.

“Tiang-tiang itu dipasang di atas gunung dan tim kami sedang berusaha memperbaikinya,” kata Maiwandi.

Perbaikan sementara akan dilakukan untuk memulihkan sebagian listrik pada Sabtu (30/4/2022) malam sebelum restorasi penuh menara dapat diselesaikan dalam dua minggu, tambahnya.

Pada Jumat (29/4/2022), sebuah ledakan menewaskan sedikitnya 10 jemaah setelah shalat Jumat di sebuah masjid Kabul. Beberapa melaporkan korban tewas mencapai 50 orang.

Baca juga: Taliban Larang TikTok dan PUBG di Afghanistan, Dinilai “Menyesatkan”

Warga Afghanistan melaksanakan salat Idul Fitri di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan, Minggu, 1 Mei 2022. Sholat Idul Fitri menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan di Afghanistan. 
AP PHOTO/EBRAHIM NOROOZI Warga Afghanistan melaksanakan salat Idul Fitri di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan, Minggu, 1 Mei 2022. Sholat Idul Fitri menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan di Afghanistan.

Saat itu, ratusan jemaah berkumpul untuk shalat pada Jumat terakhir Ramadhan dan masjid itu penuh sesak.

Dua ledakan dengan jeda satu sama lain hanya beberapa menit terjadi juga sebelumnya pada Kamis (28/4/2022). Sedikitnya sembilan orang tewas dan 13 orang terluka di kota utara Mazar-i-Sharif akibat insiden itu.

“Tidak ada yang bahagia selama Idul Fitri ini karena begitu banyak keluarga berduka karena ledakan baru-baru ini. Sekarang, tiang-tiang juga telah diledakkan,” Khatera Fakhri, seorang warga Kabul, mengatakan kepada kantor berita AFP.

“Kalau tidak ada listrik, kami tidak bisa mempersiapkan Idul Fitri. Semuanya begitu sulit.”

Afghanistan sebagian besar bergantung pada listrik yang diimpor dari tetangga utara Uzbekistan dan Tajikistan, membuat jalur listrik lintas negara menjadi target utama bagi pemberontak bersenjata.

Polisi mengatakan dua tersangka telah ditangkap atas serangan terhadap pasokan listrik.

Seorang pejuang Taliban berjaga di depan sebuah masjid pada hari pertama Idul Fitri di Kabul, Afghanistan, Minggu, 1 Mei 2022. AP PHOTO/EBRAHIM NOROOZI Seorang pejuang Taliban berjaga di depan sebuah masjid pada hari pertama Idul Fitri di Kabul, Afghanistan, Minggu, 1 Mei 2022.

Baca juga: Afghanistan Mencekam, Diguncang 4 Ledakan dalam Sehari, Puluhan Tewas

Sejak merebut kekuasaan, Taliban telah menghadapi serangan berulang kali dari kelompok militan di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).

Kelompok tersebut telah mengeklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan mematikan yang menargetkan komunitas minoritas Syiah dan Sufi dalam dua minggu terakhir, menewaskan puluhan warga sipil.

Banyak bangunan tempat tinggal dan bisnis di Kabul, sebuah kota berpenduduk sekitar lima juta orang, harus menyalakan generator pribadi pada Sabtu (30/4/2022) untuk memastikan pasokan listrik sebelum perayaan Idul Fitri.

Selama perang 20 tahun Taliban dengan bekas pemerintah Afghanistan yang didukung AS, pihak berwenang di Kabul secara teratur menuduh kelompok bersenjata menargetkan menara transmisi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com