Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: 40 Persen Tanah di Bumi Telah Terdegradasi

Kompas.com - 28/04/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CGTN News

JAKARTA, KOMPAS.com – PBB melaporkan dalam laporan terbarunya, sekitar 40 persen tanah di bumi telah terdegradasi.

Tanah terdegradasi adalah perubahan kondisi tanah menjadi lebih lapuk dan mengandung lindi, biasanya diikuti oleh perubahan morfologinya.

Kondisi tersebut mengancam sekitar setengah dari produk domestik bruto (PDB) global atau sekitar 44 triliun dollar AS (Rp 637.353 triliun).

Jika kondisi saat ini berlanjut hingga 2050, kemungkinan ada degradasi tambahan di area yang hampir seukuran Amerika Selatan.

Baca juga: Perubahan Iklim, Gelombang Panas 40 Derajat Celsius Terjang India

Laporan terbaru tersebut dirilis oleh Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD) melalui Global Land Outlook 2 pada Rabu (27/4/2022).

Global Land Outlook 2 juga membuat rekomendasi bagi para pengambil keputusan tentang cara-cara untuk berinvestasi dalam restorasi lahan, mitigasi perubahan iklim, dan pengurangan kemiskinan.

Laporan tersebut memberikan peringatan keras dan ratusan cara praktis untuk memengaruhi restorasi ekosistem lokal, nasional, dan regional, sebagaimana dilansir CGTN.

Baca juga: Berusaha Blokir Jaringan Minyak, Aktivis Perubahan Iklim Masuk Terowongan Tempatkan Diri dalam Bahaya

Ini menunjukkan bagaimana memulihkan tanah berarti memulihkan kehidupan, ekonomi, masyarakat, iklim, kesehatan, dan banyak lagi.

Lima tahun dalam pengembangan, dengan 21 organisasi mitra dan lebih dari 1.000 referensi dan lebih dari 250 contoh kasus global, laporan tersebut adalah konsolidasi informasi paling komprehensif tentang topik yang pernah dikumpulkan.

Studi tersebut dirilis menjelang sesi ke-15 Conference of Parties to the UN Convention to Combat Desertification yang akan diadakan pada 9 hingga 20 Mei di Abidjan, Pantai Gading.

Baca juga: Akibat Perubahan Iklim, Great Barrier Reef Alami Pemutihan Karang

UNCCD menggambarkan degradasi lahan sebagai hilangnya modal alam berbasis lahan secara terus-menerus atau jangka panjang.

Ini menimbulkan kemiskinan, kelaparan, dan pencemaran lingkungan.

Selain itu, degradasi tanah membuat masyarakat lebih rentan terhadap penyakit dan bencana seperti kekeringan, banjir, atau kebakaran hutan.

Baca juga: Perubahan Iklim Memaksa Gadis-gadis Zimbabwe Jadi Pekerja Seks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com