Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aung San Suu Kyi Akan Hadapi Pengadilan atas Tuduhan Korupsi

Kompas.com - 25/04/2022, 09:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, dijadwalkan menjalani pengadilan pada Senin (25/4/2022) atas tudingan korupsi terhadapnya.

Dia menghadapi kemungkinan hukuman 15 tahun penjara jika vonis terhadapnya dijatuhkan, sebagaimana dilansir Reuters.

Sejak dikudeta oleh militer tahun lalu, Suu Kyi menghadapi berbagai dakwaan mulai dari penghasutan, korupsi, serta pelanggaran pelanggaran undang-undang pemilu dan rahasia negara.

Baca juga: Militer Myanmar Mulai Gunakan Kewarganegaraan sebagai “Senjata” Lawan Pengkritik Rezim

Jika semua tuduhan tersebut digabungkan, ancaman hukuman yang menanti Suu Kyi bisa mencapai 150 tahun.

Sejauh ini, dia telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan yang dikendalikan militer atas dua pelanggaran dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara.

Di sisi lain, serangkaian pengadilan terhadapnya bisa berlangsung bertahun-tahun dan membuatnya hanya memiliki sedikit kesempatan untuk kembali melawan kediktatoran militer.

Baca juga: Junta Myanmar Akan Memusnahkan Semua Lawan Kudeta Militer

Menurut sumber yang mengetahui persidangan, hakim akan memutuskan pada hari Senin atas tuduhan bahwa Suu Kyi menerima suap sebesar 600.000 dollar AS dan 11,4 kilogram emas dari Phyo Min Thein.

Phyo Min Thein adalah mantan kepala menteri Yangon yang pernah dianggap sebagai penerusnya di masa depan.

Pada Oktober 2021, Phyo Min Thein versaksi bersaksi bahwa dia memberikan uang dan emas kepadanya sebagai imbalan atas dukungannya.

Baca juga: Rohingya Sambut Baik AS Tetapkan Militer Myanmar Lakukan Genosida, tapi...

Suu Kyi membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya tidak masuk akal. Dia masih ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan, tanpa pengunjung. Dia juga menyangkal semua tuduhan.

Militer telah membatasi informasi tentang persidangannya dan memerintahkan pembungkaman pada pengacaranya.

Komunitas internasional menyebut persidangan yang dijalani Suu Kyi sebagai lelucon dan tidak masuk akal.

Baca juga: PBB: Militer Myanmar Lakukan Kejahatan Perang, Banyak Warga Sipil Jadi Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Global
Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com