Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Semringah Singapura Tanpa Masker Covid-19

Kompas.com - 04/04/2022, 15:03 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Wajah-wajah semringah warga Singapura untuk kali pertama terlihat jelas dalam dua tahun terakhir sejak pandemi Covid-19 mengguncang dunia.

Normalisasi kehidupan dengan new normal hidup bersama Covid-19 yang endemik telah dimulai di Singapura.

Pantauan Kompas.com di lapangan sejak Selasa (29/3/2022) menunjukkan, warga "Negeri Singa” terlihat hilir mudik di penjuru negara kota itu tanpa memakai masker.

Baca juga: Warga Singapura Tak Wajib Pakai Masker di Luar Ruangan Mulai 29 Maret

Pemerintahan Perdana Menteri Lee Hsien Loong telah mencabut pemakaian masker di ruang terbuka atau outdoor. Namun, warga yang memilih bermasker tetap dapat memakainya.

Lee menyebutkan, kebijakan terbaru ini diambil setelah mempertimbangkan rendahnya risiko penularan Covid-19 di ruang terbuka.

Di surga belanja Orchard Road, ada yang berjalan santai tanpa memakai masker, ada juga yang memakai hanya di bawah mulut, dan yang bermasker tetap beraktivitas seperti biasa.

Turis dari berbagai negara juga terlihat membanjiri Orchard Road yang tidak luput dari kemerosotan penjualan retail akibat pandemi Covid-19.

Warga Singapura dan turis berjalan tanpa masker di surga belanja Orchard Road, Singapura, Sabtu (2/4/2022) siang. Singapura mencabut pemakaian masker di ruang terbuka atau outdoor mulai Selasa (29/3/2022) menandai normalisasi hidup bersama Covid-19 yang endemik.KOMPAS.com/ERICSSEN Warga Singapura dan turis berjalan tanpa masker di surga belanja Orchard Road, Singapura, Sabtu (2/4/2022) siang. Singapura mencabut pemakaian masker di ruang terbuka atau outdoor mulai Selasa (29/3/2022) menandai normalisasi hidup bersama Covid-19 yang endemik.
Singapura mencabut pemakaian masker di ruang terbuka atau outdoor mulai Selasa (29/3/2022) menandai new normal hidup bersama Covid-19 yang endemik. Namun, warga boleh memakai masker di luar ruangan jika mereka menginginkannya.KOMPAS.com/ERICSSEN Singapura mencabut pemakaian masker di ruang terbuka atau outdoor mulai Selasa (29/3/2022) menandai new normal hidup bersama Covid-19 yang endemik. Namun, warga boleh memakai masker di luar ruangan jika mereka menginginkannya.
Adapun masker masih diwajibkan dipakai di dalam ruangan atau indoor misalnya di pasar, pusat makanan, gedung perkantoran, lift, MRT, bus, perpustakaan, dan tempat lainnya.

Singapura mencabut pemakaian masker di ruang terbuka atau outdoor mulai Selasa (29/3/2022) menandai new normal hidup bersama Covid-19 yang endemik. Masker masih diwajibkan dipakai di dalam ruangan atau indoor misal di MRT. Terlihat di gambar MRT Singapura yang sedang melintas di stasiun Bukit Batok, Singapura Barat, Jumat (1/4/2022) siang.KOMPAS.com/ERICSSEN Singapura mencabut pemakaian masker di ruang terbuka atau outdoor mulai Selasa (29/3/2022) menandai new normal hidup bersama Covid-19 yang endemik. Masker masih diwajibkan dipakai di dalam ruangan atau indoor misal di MRT. Terlihat di gambar MRT Singapura yang sedang melintas di stasiun Bukit Batok, Singapura Barat, Jumat (1/4/2022) siang.
Kembalinya dunia malam Singapura

Setelah mati suri selama dua tahun, dunia malam Singapura kembali menggeliat dengan dicabutnya larangan konsumsi minuman beralkohol setelah pukul 22.30 waktu setempat.

Live music dari suara penyanyi, band, dan disc jockey (DJ) juga dapat kembali didendangkan.

Keramaian manusia membeludak di distrik hiburan malam Clarke Quay, Singapura tengah, pada akhir pekan, Jumat dan Sabtu (1-2/4/2022).

Baca juga: Kasus Perempuan Diperkosa Bergilir 2 Pria Selama 2 Jam Gemparkan Singapura

Warga Singapura yang tidak bermasker sedang melintas di depan air mancur di distrik dunia malam Clarke Quay, Singapura Tengah, Jumat (2/4/2022) malam. Singapura mencabut larangan konsumsi alkohol setelah pukul 22.30 malam mulai Selasa (29/3/2022) menandai normalisasi hidup bersama Covid-19 yang endemik.KOMPAS.com/ERICSSEN Warga Singapura yang tidak bermasker sedang melintas di depan air mancur di distrik dunia malam Clarke Quay, Singapura Tengah, Jumat (2/4/2022) malam. Singapura mencabut larangan konsumsi alkohol setelah pukul 22.30 malam mulai Selasa (29/3/2022) menandai normalisasi hidup bersama Covid-19 yang endemik.
Pengunjung menikmati alkohol dan nyanyian live singer di Warehouse Bar, Clarke Quay, Singapura Tengah, Jumat (1/4/2022) malam. Singapura mencabut larangan konsumsi alkohol setelah pukul 22.30 malam dan mengizinkan kembali musik live dari penyanyi, band, dan DJ mulai Selasa (29/3/2022) menandai normalisasi hidup bersama Covid-19 yang endemik.KOMPAS.com/ERICSSEN Pengunjung menikmati alkohol dan nyanyian live singer di Warehouse Bar, Clarke Quay, Singapura Tengah, Jumat (1/4/2022) malam. Singapura mencabut larangan konsumsi alkohol setelah pukul 22.30 malam dan mengizinkan kembali musik live dari penyanyi, band, dan DJ mulai Selasa (29/3/2022) menandai normalisasi hidup bersama Covid-19 yang endemik.
Ditambah dengan relaksasi terbaru yang menaikkan jumlah maksimal warga yang dapat bertatap muka dari lima menjadi 10 orang, antrean panjang terlihat di banyak bar dan restoran di Clarke Quay.

Tua-muda, pasangan, hingga sekeluarga berbondong-bondong mengantre untuk bersantai di akhir pekan menikmati alkohol dan musik sampai larut malam.

Tidak sedikit tempat yang fullhouse dengan waiting list panjang termasuk di kelab malam tersohor di "Negeri Merlion”, Zouk Singapore. Zouk, yang saat ini beroperasi sebagai restoran, untuk kali pertama sejak pandemi Covid-19 kembali diizinkan beroperasi hingga pukul 03.00 pagi.

Ledakan tawa dan suasana kegembiraan diikuti dansa diiringi musik dari dua DJ paling senior di Singapura, Hong dan Jeremy Boon, terlihat ketika Kompas.com mengunjungi lokasi.

Disc Jockey (DJ) Jeremy Boon memainkan musik di kelab malam Capital Zouk Singapore, Minggu (3/4/2022) subuh. Singapura mencabut larangan konsumsi alkohol setelah pukul 22.30 dan kembali mengizinkan musik live dari penyanyi, band, dan DJ mulai Selasa (29/3/2022) menandai new normal hidup berdamai dengan Covid-19 yang endemik.KOMPAS.com/ERICSSEN Disc Jockey (DJ) Jeremy Boon memainkan musik di kelab malam Capital Zouk Singapore, Minggu (3/4/2022) subuh. Singapura mencabut larangan konsumsi alkohol setelah pukul 22.30 dan kembali mengizinkan musik live dari penyanyi, band, dan DJ mulai Selasa (29/3/2022) menandai new normal hidup berdamai dengan Covid-19 yang endemik.
Pengunjung mengantre di depan kelab malam Capital Zouk Singapore, Jumat (1/4/2022) malam. Singapura mencabut larangan konsumsi alkohol setelah pukul 22.30 dan mengizinkan kembali live music dari penyanyi, band, dan Disc Jockey (DJ) mulai Selasa (29/3/2022) menandai normalisasi kehidupan setelah dua tahun pandemi Covid-19.KOMPAS.com/ERICSSEN Pengunjung mengantre di depan kelab malam Capital Zouk Singapore, Jumat (1/4/2022) malam. Singapura mencabut larangan konsumsi alkohol setelah pukul 22.30 dan mengizinkan kembali live music dari penyanyi, band, dan Disc Jockey (DJ) mulai Selasa (29/3/2022) menandai normalisasi kehidupan setelah dua tahun pandemi Covid-19.
Gugus Tugas Covid-19 dalam beberapa pekan ke depan akan mengumumkan pembukaan kembali diskotek, kelab malam, dan tempat karaoke yang telah ditutup sejak 26 Maret 2020.

Baca juga: Rusia Marah kepada Singapura atas Sanksi Invasi ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com