KOMPAS.com - Lapisan es di Antartika Timur hancur lebur menyusul periode panas ekstrem yang terjadi bulan ini.
Dilansir Al Jazeera, gambar satelit menunjukkan Lapisan Es Conger seluas 1.200 km persegi (463 mil persegi) runtuh sepenuhnya sekitar 15 Maret 2021.
Lapisan ini juga disebut rak es, semacam lapisan yang mengambang permanen dan melekat pada tanah dan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terbentuk.
Baca juga: Suhu Antartika Timur Naik 30 Derajat Celsius, Rekor Terpanas Minggu Ini
Rak es bertindak seperti tanggul yang menahan salju dan es. Jika tidak, es akan mengalir ke laut dan menyebabkan laut naik.
"Gelombang panas Maret, dengan suhu mencapai 40 C (70 F) di atas normal di beberapa bagian Antartika Timur, terkait dengan fenomena sungai di atmosfer," kata Peter Neff, ahli glasiologi di University of Minnesota.
Proses ini disebutnya menciptakan kolom sepanjang ratusan kilometer yang membawa uap air dari daerah tropis, menciptakan efek yang digambarkan Neff sebagai "selang kebakaran kelembaban".
“Iklim Antartika sangat bervariasi tetapi ini di luar skala,” kata Neff.
"Ini setidaknya dua kali lebih ekstrem dari peristiwa pemanasan seperti yang kita duga."
Baca juga: Bangkai Kapal Endurance dari Penjelajahan Sir Ernest Shackleton pada 1915 Ditemukan di Antartika
Suhu di wilayah tersebut biasanya sekitar -51 C (-60 F), tetapi naik sekitar -12 C (-10 F) awal bulan ini.
Dikelilingi lautan luas dan disangga angin yang cenderung melindunginya dari intrusi udara hangat yang besar, Antartika Timur merespons lebih lambat terhadap perubahan iklim daripada Kutub Utara.
Antartika Timur hampir tidak menghangat sama sekali, tetapi di beberapa wilayah tampaknya telah terpengaruh.
Baca juga: Gletser Besar Antartika Diprediksi Meleleh Lebih Cepat, disebut Awal Skenario Kiamat
Bahkan benua itu kehilangan rata-rata 149 miliar ton es per tahun dari 2002 hingga 2020.
Hilangnya Lapisan Es Conger adalah contoh terbaru dari perubahan yang sedang berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.