Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Perang Rusia-Ukraina, Belum Ada Tanda-tanda Berakhir?

Kompas.com - 24/03/2022, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Perang selama sebulan antara Rusia dan Ukraina telah menewaskan ribuan orang, jutaan orang mengungsi dan kota-kota hancur.

Angkatan bersenjata Rusia sebagian besar tetap frustrasi oleh perlawanan sengit Ukraina, tanpa ada tanda berakhirnya konflik.

Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina yang merupakan serangan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II dan menyiratkan kemungkinan eskalasi nuklir jika ada campur tangan Barat.

Baca juga: NATO: 7.000-15.000 Tentara Rusia Tewas di Ukraina, Setara 10 Tahun Perang Afghanistan

Dilansir Al Jazeera, setelah angkatan bersenjata Rusia tidak dapat menguasai Ukraina dengan serangan kilat pada minggu pertama perang, mereka mengubah strategi menjadi pemboman kota-kota dengan artileri, serangan udara dan misil.

Target warga sipil termasuk rumah sakit, gereja dan perumahan telah diserang, membuat Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut Putin sebagai "penjahat perang".

Pasukan Rusia telah berulang kali menyerang ibu kota, Kyiv, tetapi gagal mengepung kota.

Kota pelabuhan Mariupol selatan yang terkepung telah terkena dampak paling parah, menjadi sasaran pemboman selama berminggu-minggu yang telah menewaskan sedikitnya 2.300 orang dan menghancurkan sebagian besar kota.

Sekitar 100.000 warga sipil tetap terperangkap di kota tanpa aliran air, listrik, atau pemanas, dan dengan persediaan makanan yang semakin menipis.

Sejauh ini hanya satu kota besar, Kherson, yang jatuh ke tangan Rusia.

Baca juga: Ukraina Akan Dapat 6.000 Rudal dari Inggris dan 2.000 Senjata Anti-tank dari Jerman


Jumlah korban tewas perang tidak jelas, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang telah menjadi simbol perlawanan nasional, mengatakan bahwa ribuan orang telah tewas, termasuk setidaknya 121 anak-anak Ukraina.

Ukraina mengatakan telah membunuh 14.000 tentara Rusia, dan menghancurkan ratusan tank, kendaraan lapis baja, artileri, dan pesawat. Bahkan penilaian konservatif AS memperkirakan setidaknya 7.000 orang Rusia tewas.

PBB mengatakan lebih dari 3,6 juta orang Ukraina kini telah meninggalkan negara itu, dan 6,5 juta lainnya telah mengungsi di Ukraina.

Perang juga telah mengguncang ekonomi global dan tatanan geopolitik.

Sanksi ekonomi dalam skala yang belum pernah diterapkan senilai 1,5 triliun dollar AS akan mengirim Rusia ke dalam resesi yang dalam tahun ini.

Bank Dunia memperingatkan negara itu sekarang dalam "wilayah default".

Baca juga: Hanya Didukung China, Resolusi Rusia untuk Bantuan Ukraina di Dewan Keamanan PBB Gagal

Halaman:
Sumber Al Jazeera

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com