Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belarus, Sekutu Utama Rusia, Akankah Ikut Terjunkan Pasukan ke Ukraina?

Kompas.com - 23/03/2022, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Ketika Belarus, sekutu Rusia tertua dan paling setia pasca-Soviet, mengevakuasi kedutaan besarnya dari ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Sabtu (19/3/2022), duta besar menerima “hadiah” yang memalukan.

Dilansir Al Jazeera, seorang penjaga perbatasan Ukraina melemparkan 30 keping perak ke Duta Besar Belarusia Igor Sokol, menurut sebuah rekaman video di sebuah pos pemeriksaan perbatasan.

Ini jadi semacam isyarat simbolis. “Dengan kebencian!” teriak penjaga sambil melemparkan sekantong koin ke Sokol.

Baca juga: Presiden Belarus: Putin dalam Kondisi yang Lebih Baik dari Sebelumnya

Sementara itu, Rusia menutup kedutaannya di Kyiv dua hari sebelum invasi dimulai pada 24 Februari.

Langkah Belarus bukan hanya menunjukkan dukungan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dari timpalannya dari Belarusia Alexander Lukashenko.

Ini mungkin juga menandakan langkah militer yang bisa mengubah permainan.

Ihor Romanenko, seorang pensiunan letnan jenderal dan mantan wakil kepala Staf Umum Ukraina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Belarus dapat bergabung dalam keributan di pihak Moskwa.

Negara ini bisa mengirim antara 10 dan 15 batalyon taktis masing-masing hingga 800 orang untuk membantu tentara Rusia yang terhenti.

“Menilai dari bagaimana hal-hal terungkap, kemungkinannya tinggi,” kata Romanenko.

Baca juga: AS Sebut Tak Ada Indikasi Pasukan Belarus di Ukraina

Dia mengatakan hal ini akan memungkinkan pembersihan selama berminggu-minggu dalam militer Belarus setelah banyak prajurit dan perwira menolak untuk memerangi Ukraina.

Belarus hanya akan bergerak bersama pasukan Rusia dan hanya setelah Moskwa menyelesaikan pengerahan cadangan seperti pasukan terjun payung dari armada Pasifik.

“Tanggal yang paling mungkin adalah ketika Putin mengumpulkan cadangannya, dan akan membawa sebagian dari mereka ke utara Ukraina yang berbatasan dengan Belarus, ke timur laut,” kata Romanenko.

"Pasukan Belarus mungkin berusaha membantu Moskwa merebut Kyiv," tambahnya. “Ibu kota adalah tujuan utama."

Baca juga: Ukraina Terkini, Rusia Usul Buka Jalur Pengungsian dari 5 Kota tapi Banyak Menuju Belarus

"Putin berpikir bahwa jika ibu kota diambil, kemenangan atas Ukraina akan terjadi," ujarnya.

Pada Selasa (22/3/2022), seorang pejabat tinggi intelijen di Kyiv memperkirakan Belarus dapat mengirim tiga gelombang prajurit ke Ukraina, masing-masing sekitar 5.000 orang, untuk membantu militer Rusia,

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com