Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Kecelakaan Fatal Boeing 737–800 China Eastern Airlines

Kompas.com - 22/03/2022, 10:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DUNIA penerbangan internasional kembali berduka yang sangat mendalam. Pesawat Boeing -737 – 800 milik Maskapai Penerbangan Eastern Airlines Flight Number MU5735 mengalami kecelakaan fatal dalam rute penerbangan domestik dari Kunming ke Guangzhou.

Pesawat dikabarkan membawa 123 penumpang dengan 9 orang awak pesawat.

Kecelakaan fatal yang dialami pesawat terbang selalu saja menarik perhatian. Penyebabnya antara lain moda transportasi udara memiliki tingkat keselamatan yang relatif tinggi dibandingkan moda transportasi darat dan laut.

Teknologi penerbangan sudah sedemikian maju dengan pesat terutama dalam aspek keselamatan terbang.

Baca juga: Downfall, Kisah Tragedi Boeing 737 MAX

Dengan berbagai sebab tetap saja dalam dua atau tiga dekade terakhir telah terjadi kecelakaan pesawat terbang produk dari teknologi tinggi, mutakhir dan modern.

Sebuah tantangan dalam dinamika perkembangan dunia penerbangan global yang tidak pernah berhenti.

Khusus untuk pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 dua tahun lalu, bahkan telah terjadi dua kecelakaan beruntun dalam kurun waktu beberapa bulan saja.

Kembali kepada kecelakaan fatal yang terjadi pada Senin tanggal 21 Maret 2022 di China, berbagai pihak pasti akan mempertanyakan ulang tentang pesawat jenis tersebut walaupun kali ini bukan dari tipe B 737 MAX.

Reputasi otoritas penerbangan China, CAAC (Civil Aviation Administration of China) sejauh ini sangat terjaga kredibilitasnya sebagai penanggung jawab keselamatan penerbangan di China.

Sebuah fenomena yang sangat masuk akal bagi badan otoritas penerbangan yang negaranya memiliki industri penerbangan yang cukup maju.

China antara lain telah merintis Commercial Aircraft Corporaton (Comac) yang tengah dalam proses memproduksi pesawat modern antara lain yang dikenal dengan C-919.

Produk pesawat terbang yang konon akan menyaingi Boeing dan Airbus dalam kelas Airbus A320 dan Boeing 737.

Kecelakaan pesawat terbang terakhir yang dialami China adalah pada tahun 2010. Ketika itu pesawat Embraer E-190 mengalami kecelakaan yang membawa 96 penumpang dan 44 di antaranya tewas.

Baca juga: Rusia Vs Ukraina dan No Fly Zone

Otoritas penerbangan China CAAC merupakan otoritas penerbangan pertama di dunia yang memutuskan untuk meng-grounded B737 MAX 8 menyusul dua kecelakaan fatal yang dialami Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Dengan catatan yang seperti itu, maka kredibilitas China sebagai penyelenggara sistem transportasi udara cukup terjaga dengan baik. Pertanyaan berikutnya adalah mengapa tetap juga terjadi kecelakaan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Malaysia Undang Xi Jinping untuk Berkunjung, Ada Maksud Apa?

Malaysia Undang Xi Jinping untuk Berkunjung, Ada Maksud Apa?

Global
Petugas Kebersihan AS Memilah 20 Ton Sampah demi Menemukan Cincin Pernikahan yang Hilang

Petugas Kebersihan AS Memilah 20 Ton Sampah demi Menemukan Cincin Pernikahan yang Hilang

Global
Israel Minta Penduduk Khan Younis Pindah ke Rafah, tapi di Sana Diserang Juga

Israel Minta Penduduk Khan Younis Pindah ke Rafah, tapi di Sana Diserang Juga

Global
Gencatan Senjata Berakhir, Israel Serang Gaza Lagi

Gencatan Senjata Berakhir, Israel Serang Gaza Lagi

Global
Mobil Van Bermuatan 10.000 Donat Dicuri di Australia

Mobil Van Bermuatan 10.000 Donat Dicuri di Australia

Global
Meta Hapus Ribuan Akun Facebook Palsu China yang Sebar Kampanye Palsu, Pengaruhi Pemilu Dunia

Meta Hapus Ribuan Akun Facebook Palsu China yang Sebar Kampanye Palsu, Pengaruhi Pemilu Dunia

Global
Rangkuman Hari Ke-645 Serangan Rusia ke Ukraina: 5 Pejabat Tinggi Rusia Tewas dalam Serbuan | Rusia Gandakan Gempuran Udara dan Darat

Rangkuman Hari Ke-645 Serangan Rusia ke Ukraina: 5 Pejabat Tinggi Rusia Tewas dalam Serbuan | Rusia Gandakan Gempuran Udara dan Darat

Global
Paus Fransiskus Mengaku Menderita Bronkitis Akut dan Menular

Paus Fransiskus Mengaku Menderita Bronkitis Akut dan Menular

Global
Analis Pertahanan AS: Israel Cepat atau Lambat Akan Lanjutkan Perang

Analis Pertahanan AS: Israel Cepat atau Lambat Akan Lanjutkan Perang

Global
Investigasi Terbaru: Israel Sengaja Gempur Warga Sipil Gaza demi Menekan Hamas

Investigasi Terbaru: Israel Sengaja Gempur Warga Sipil Gaza demi Menekan Hamas

Global
[POPULER GLOBAL] Henry Kissinger Meninggal Dunia | Turkiye Restui Swedia Gabung NATO

[POPULER GLOBAL] Henry Kissinger Meninggal Dunia | Turkiye Restui Swedia Gabung NATO

Global
Sekjen PBB: Gaza Berada di Tengah Bencana Kemanusiaan yang Luar Biasa

Sekjen PBB: Gaza Berada di Tengah Bencana Kemanusiaan yang Luar Biasa

Global
Pembebasan Sandera Masih Berjalan, Hamas-Israel Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata

Pembebasan Sandera Masih Berjalan, Hamas-Israel Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata

Global
Jual Krim Kulit Beracun di E-commerce, Wanita Singapura Diamankan

Jual Krim Kulit Beracun di E-commerce, Wanita Singapura Diamankan

Global
Empat Anggota BTS Akan Memulai Wajib Militer Pertengahan Desember

Empat Anggota BTS Akan Memulai Wajib Militer Pertengahan Desember

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com