Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 6 Tahun Ditahan Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Anoosheh Ashoori Akhirnya Dibebaskan

Kompas.com - 17/03/2022, 20:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Anoosheh Ashoori yang berkewarganegaraan Inggris-Iran akhirnya bebas dan kembali ke Inggris setelah hampir enam tahun ditahan Iran.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengonfirmasi kepulangan Zaghari-Ratcliffe dan sesama warga negara Iran Inggris Anoosheh Ashoori, dan menyatakan mereka "mendarat dengan selamat di Inggris dan bersatu kembali dengan keluarga dan orang yang mereka cintai."

"Selamat datang di rumah," katanya dalam kicauan di Twitter pada Kamis (17/3/2022) pagi.

Baca juga: China Dukung Iran Pertahankan Haknya Terkait Sanksi Nuklir

Amnesty International UK dan kelompok kampanye FreeNazanin yang mendorong pembebasannya, membagikan foto-foto emosional kepulangannya di media sosial.

Zaghari-Ratcliffe terlihat memeluk putrinya Gabriella dan suaminya Richard Ratcliffe, setibanya di pangkalan udara RAF Brize Norton di Oxfordshire.

Gambar yang dibagikan juga menunjukkan Ashoori bersatu kembali dengan keluarganya.

Para mantan tahanan diterbangkan dari Iran dengan pesawat Royal Air Force, yang mendarat di Inggris tepat setelah pukul 01.00 waktu setempat Kamis (17/3/2022).

Pembebasan mereka dipuji oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebagai "prestasi besar" untuk diplomasi Inggris.

"Saya mengapresiasi upaya tak kenal lelah dari mereka yang telah bekerja selama enam tahun untuk membuat hari ini terwujud," cuit Johnson.

Baca juga: Iran Vs Irak Memanas Lagi, Usai Serangan 12 Rudal Kini Saling Kecam

Keluarga Ashoori mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter, bahwa 1673 hari yang lalu fondasi keluarga itu guncang ketika sosok ayah dan suami itu ditahan secara tidak adil dan diambil dari mereka.

“Sekarang, kami dapat berharap untuk membangun kembali fondasi yang sama dengan landasan dasar kami kembali ke tempatnya."

Ashoori ditahan di Iran selama lima tahun setelah dia ditangkap oleh agen intelijen Iran di Teheran pada 2017.

Dia dihukum atas tuduhan menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel Mossad, dan dijatuhi hukuman penjara selama 12 tahun, menurut kantor berita negara Iran IRNA.

Penyelesaian utang puluhan tahun

Kepulangan Zaghari-Ratcliffe dan Ashoori terjadi ketika Truss mengumumkan bahwa Inggris telah melunasi utang senilai 400 juta poundsterling (Rp 7,4 triliun) kepada Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian Iran membantah pembebasan tahanan terkait dengan hal itu sebagaimana dilansir CNN pada Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Kesepakatan Nuklir Iran Bisa Kolaps gara-gara Rusia

"Setelah negosiasi yang sangat kompleks dan melelahkan, utang lebih dari 40 tahun antara Layanan Militer Internasional dan Kementerian Pertahanan Iran kini telah diselesaikan," kata Truss dalam pernyataannya kepada Parlemen.

Utang tersebut adalah pembayaran untuk kendaraan lapis baja dan tank yang tidak terkirim. Iran awalnya melakukan pemesanan, tetapi dibatalkan oleh Inggris sebagai tanggapan atas revolusi Iran 1979, menurut penelitian yang diterbitkan oleh House of Commons Library.

Press TV yang dikelola pemerintah Iran mengatakan bahwa Zaghari-Ratcliffe diserahkan kepada pemerintah Inggris, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kantor berita semi-resmi Fars negara itu mengatakan dia dipindahkan ke bandara internasional Teheran, Imam Khomeini, dengan tim perunding Inggris.

Walikota London Sadiq Khan mengatakan dia "senang" bahwa Zaghari-Ratcliffe telah dibebaskan dari pemenjaraan illegal dalam sebuah pernyataan Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Kepala Pengawas Nuklir PBB Berkunjung ke Teheran, Bisa Jadi Kunci Kesepakatan Nuklir Iran

Dugaan tahanan politik

Suami Zaghari-Ratcliffe, Richard, mengatakan pembebasan istrinya berarti mereka dapat "mulai menjadi keluarga normal lagi."

Sebelum kedatangannya kembali di Inggris, Ratcliffe mengatakan kepada wartawan bahwa dia dijemput oleh Garda Revolusi Iran pada pukul 11.00 waktu setempat.

"Kepulangannya adalah sebuah perjalanan bukan kedatangan. Akan ada banyak proses dan semoga kita akan melihat ke belakang di tahun-tahun mendatang dan kita akan menjadi keluarga yang normal," lanjut Ratcliffe.

Zaghari-Ratcliffe pertama kali ditahan di bandara Teheran pada April 2016, setelah berlibur untuk melihat keluarganya bersama putrinya.

Dia dituduh bekerja dengan organisasi yang diduga berusaha menggulingkan rezim Iran dan kemudian dihukum dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Baca juga: Iran Ungkap Rudal Terbaru, Mampu Jangkau Israel, Dinamakan Kheibar Shekan

Zaghari-Ratcliffe dan kantor tempat dia bekerja, Thomson Reuters Foundation, telah berulang kali membantah tuduhan spionase terhadapnya.

Pada April 2021 dia hakim menjatuhkan hukuman penjara kedua dan larangan bepergian atas tuduhan menyebarkan propaganda melawan rezim, dan kalah banding atas kasusnya pada bulan Oktober.

Zaghari-Ratcliffe mendapat perlindungan diplomatik Inggris pada 2019, dan ditetapkan sebagai tahanan politik oleh Amnesty International.

Dia melakukan setidaknya tiga mogok makan selama penahanannya. Salah satunya dilakukan karena dia putus asa mencari perawatan medis untuk benjolan di payudaranya dan mati rasa di bagian tungkai tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com