KYIV, KOMPAS.com – Rusia kembali menyerang Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada Senin (14/3/2022).
Rusia telah menggempur kota-kota di Ukraina, tapi serangan itu sempat terhenti di Kyiv.
Ini terjadi setelah Rusia dianggap gagal dalam apa yang diyakini negara-negara Barat sebagai rencana awal untuk melakukan serangan kilat di Ibu Kota.
Baca juga: Pasukan Rusia Berkumpul Lagi di Dekat Kyiv, Dikhawatirkan Bersiap untuk Serangan Baru
Namun, pada Jumat (11/3/2022), gambar satelit dari Maxar Technologies menunjukkan bahwa pasukan Rusia yang menyerang Kyiv telah berkumpul kembali di barat laut Ibu Kota Negara itu.
Pada saat yang sama, Inggris memperingatkan bahwa Rusia bisa merencanakan serangan ke Kyiv dalam beberapa hari ke depan.
Layanan Darurat Ukraina melaporkan pada Senin, serangan udara Rusia yang mengenai sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Kyiv menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.
"Pada pukul 07.40 (05.40 GMT) mayat satu orang ditemukan tewas di sebuah gedung apartemen sembilan lantai di distrik Obolon," kata Layanan Darurat Ukraina, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Layanan Darurat Ukraina sempat melaporkan bahwa jumlah korban tewas adalah 2 orang.
Tapi, mereka kemudian merevisi data tersebut.
Baca juga: Instagram Mulai Tak Bisa Lagi Diakses di Rusia
Dalam pernyataan terbaru, Layanan Darurat Ukraina mengatakan bahwa ada satu orang yang meninggal dunia akibat serangan Rusia. Sedangkan, 3 orang harus dirawat di rumah sakit dan 9 orang dirawat di tempat kejadian.
Pasukan Rusia telah mengintensifkan serangan mereka di daerah perkotaan di Ukraina lebih dari dua minggu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke negara itu pada 24 Februari.
Rusia mengatakan tidak menargetkan warga sipil, tetapi Ukraina telah melaporkan ratusan kematian non-pejuang.
Pada Senin ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri telah memperbarui seruannya kepada NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang menyusul serangan di dekat kota barat Lviv.
"Jika Anda tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu sebelum rudal Rusia jatuh di wilayah Anda, di wilayah NATO, di rumah warga NATO," kata Zelensky dalam sebuah rekaman video.
Baca juga: Zelensky: Berlakukan Zona Larangan Terbang atau Roket Rusia Akan Jatuh di Tanah NATO!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.