Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kereta Api di RD Kongo Tewaskan 75 Orang, Terparah di Dunia 2 Tahun Terakhir

Kompas.com - 14/03/2022, 15:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BUYOFWE, KOMPAS.com - Sebanyak 75 orang tewas dalam kecelakaan kereta api di tenggara Republik Demokratik (RD) Kongo, kata pihak berwenang pada Minggu (13/3/2022).

Sebelumnya, petugas pada Sabtu (12/3/2022) menyebutkan 60 korban yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak tewas dalam kecelakaan itu.

Kecelakaan kereta api RD Kongo terjadi pada Kamis (10/3/2022) malam karena kereta barang itu tergelincir dari rel.

Baca juga: Kuburan Massal dengan Mayat Terpenggal Ditemukan Saat Pengerjaan Proyek Kereta Cepat Inggris

Jumlah korban terbaru diumumkan oleh Fabien Mutomb, kepala perusahaan kereta api negara SNCC, setelah mengunjungi lokasi dengan tim yang dibentuk untuk menyelidiki bencana tersebut.

Dari 125 orang yang terluka, 28 berada dalam kondisi kritis, kata Kementerian Komunikasi RD Kongo dikutip dari AFP.

Petugas kereta api belum mengatakan apa yang menyebabkan kecelakaan itu, dan penyelidik akan melihat kondisi lintasan.

Menteri Dalam Negeri provinsi itu, Deodat Kapenda, yang termasuk di antara mereka yang mengunjungi lokasi kecelakaan, pada Minggu malam mengatakan bahwa kecelakaan tampaknya disebabkan oleh hilangnya daya tarik secara tiba-tiba.

Sementara itu Mutomb mengatakan, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kelebihan muatan kereta karena orang-orang yang menumpang secara ilegal di atasnya.

"Upaya-upaya akan diambil untuk memastikan insiden semacam ini tidak terjadi lagi," dan mereka yang bertanggung jawab akan dihukum, tambahnya.

Baca juga: Seorang Pria Tiba-tiba Dorong Wanita ke Arah Kereta Bawah Tanah yang Melaju hingga Tewas

Kemungkinan penyebab kecelakaan kereta RD Kongo

Ilustrasi rel kereta api.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi rel kereta api.
Pada Sabtu, direktur infrastruktur SNCC Marc Manyonga Ndambo mengatakan kepada AFP, kereta itu terdiri dari 15 gerbong dan 12 di antaranya kosong.

Kereta tersebut datang dari Luena di provinsi tetangga yang menuju kota pertambangan Tenke dekat Kolwezi.

Kereta tergelincir pada Kamis (10/3/2022) pukul 11.50 malam waktu setempat di desa Buyofwe, sekitar 200 kilometer dari Kolwezi. Sebanyak tujuh gerbongnya terjun ke jurang.

Kereta membawa beberapa ratus penumpang gelap saat itu, kata Manyonga Ndambo berbicara melalui telepon dari Lubumbashi.

Pada Minggu dia berujar, trek telah dibersihkan tetapi gerbong-gerbong yang terlibat dalam kecelakaan itu masih harus diderek.

Orang-orang di RD Kongo sering naik kereta barang untuk bepergian melintasi negaranya yang luas, karena kurangnya kereta penumpang dan kesulitan bepergian melalui jalan darat.

Insiden kereta anjlok sering terjadi di RD Kongo, seperti juga kapal yang karam karena kelebihan muatan di danau dan sungai negara itu.

Menurut database yang dikelola kantor berita AFP, kecelakaan kereta RD Kongo minggu lalu adalah yang paling mematikan di dunia selama dua tahun terakhir, dan kecelakaan terburuk ketiga di Afrika selama 10 tahun terakhir.

Kecelakaan kereta parah di RD Kongo sebelumnya terjadi pada 2014 ketika kereta barang yang ditumpangi beberapa ratus orang tergelincir di Katongola dan menewaskan 136 orang.

Baca juga: Raja Belanda Pensiunkan Kereta Emas Bergambar Orang-orang Wilayah Jajahan, Termasuk Indonesia

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com