Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Rusia Dilaporkan Sabotase Kendaraan Sendiri, Menangis, dan Saling Tembak

Kompas.com - 03/03/2022, 17:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KIEV, KOMPAS.com - Pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina dilaporkan mengalami kemunduran moral dan banyak dari mereka menyabotase kendaraan sendiri, menurut seorang pejabat Pentagon, seperti dilansir New York Times.

Terlepas dari kemerosotan moral yang terjadi, para prajurit disebut menderita kekurangan logistik, termasuk makanan dan bahan bakar.

Baca juga: Ini Arti Simbol Z di Tank Rusia Saat Invasi ke Ukraina

Menurut laporan yang dilansir Hindustan Times pada Rabu (2/3/2022), Pejabat tersebut mengatakan bahwa sebagian besar tentara ini adalah pejuang muda tanpa pelatihan yang layak.

Mereka juga tidak mengharapkan perlawanan keras seperti yang telah dilancarkan pasukan dan masyarakat sipil Ukraina.

Beberapa dari pasukan Rusia ke Ukraina, menurut pejabat AS, bahkan tidak diberitahu bahwa mereka dikirim untuk berperang.

Para prajurit ini meletakkan senjata mereka tanpa perlawanan, melubangi kendaraan mereka hanya untuk menghindari pertempuran, kata laporan itu.

Penilaian itu kemungkinan dibuat berdasarkan pernyataan tentara Rusia yang ditangkap.

Para pejabat AS mengatakan minimnya pasokan bahan bakar pasukan Rusia ini membuktikan mengapa konvoi 60 km di dekat Kiev, seperti yang terlihat pada gambar satelit, sekarang hampir bergerak merangkak.

Baca juga: Deretan Perang Putin Sebelum Rusia vs Ukraina dan Taktik yang Dia Pakai

Perlambatan juga membeli waktu bagi mereka untuk berkumpul kembali dan merekayasa ulang rencana pertempuran mereka.

Menurut Pentagon, militer Rusia menunjukkan perilaku menghindari risiko sejak peluncuran serangan.

Rekaman suara yang diperoleh perusahaan intelijen Inggris, seperti dilansir Daily Mail, mengungkapkan bahwa tentara Rusia benar-benar kacau.

Laporan tersebut mengklaim bahwa mereka menolak untuk mematuhi perintah komando pusat untuk menyerang kota-kota Ukraina dan mengeluh tentang kehabisan stok.

Shadowbreak, badan intelijen yang mengklaim telah mencegat pesan-pesan ini, mengatakan sejak awal operasi Kamis lalu (24/2/2022), militer Rusia telah menunjukkan kurangnya dukungan logistik.

Baca juga: Rusia Mulai Rasakan Parahnya Dampak Sanksi dan Boikot atas Serangan ke Ukraina

“Unit-unit Rusia di darat kemudian dilacak, seperti Buran-30, yang kami dengar merencanakan serangan artileri di lokasi sipil. Kami juga dapat mendengar sinyal pengganggu yang mencoba merusak kemampuan koordinasi dan komunikasi Rusia,” katanya.

"Kami juga mendengar mereka menangis selama perkelahian di dekat Kharkhiv, seperti yang terdengar dalam rekaman ini. Juga memiliki masalah bahan bakar, kesulitan berkoordinasi karena kurangnya peta, ... Sementara juga meminta dukungan udara atau berbicara tentang serangan Iskander.”

Setiap percakapan telah menampilkan minimnya koordinasi antar unit, bahkan terkadang mereka saling tembak-menembak. Faktanya mereka dilengkapi dengan radio analog, dan kurang dukungan logistik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com