KIEV, KOMPAS.com - Pengungsi Ukraina akibat invasi Rusia ke negara itu mencapai 500.000 orang sejak Kamis (24/2/2022) hingga Senin (28/2/2022).
"Lebih dari 500.000 pengungsi sekarang melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga," kata kepala badan pengungsi PBB (UNHCR) Filippo Grandi dalam twit sekitar tengah hari Senin.
More than 500,000 refugees have now fled from Ukraine into neighbouring countries.
— Filippo Grandi (@FilippoGrandi) February 28, 2022
UNHCR sebelumnya mengatakan, pihaknya berencana menangani hingga empat juta pengungsi Ukraina jika situasinya memburuk.
Baca juga: Rangkuman Hari Kelima Serangan Rusia ke Ukraina, Invasi Melambat, Permukiman Kiev Akan Diserang
Namun komisaris manajemen krisis Uni Eropa berkata, jumlah pengungsi akibat perang Rusia vs Ukraina bisa mencapai tujuh juta.
Dikutip dari AFP, berikut adalah negara-negara tujuan pengungsi dari Ukraina.
Rincian UNHCR yang dirilis ketika jumlah total pengungsi sedikit di bawah 500.000 menunjukkan, lebih dari 280.000 orang mengungsi dari Ukraina ke Polandia.
Penjaga perbatasan Polandia pada Minggu (27/2/2022) berujar, 90 persen dari mereka yang tiba dijemput oleh teman atau kerabat, tetapi pusat penerimaan juga didirikan di dekat perbatasan.
Polandia sudah menjadi rumah bagi 1,5 juta orang Ukraina sebelum invasi Rusia terjadi.
Di seluruh Polandia orang-orang bergerak dengan menawarkan akomodasi, uang, pakaian, dan pekerjaan untuk para pendatang baru.
Sementara itu Bucharest pada Minggu (27/2/2022) berkata, sekitar 47.000 orang Ukraina menyeberang ke negara itu sejak 24 Februari, tetapi 22.000 lainnya lainnya pergi ke negara lain.
Sebagian besar pengungsi Ukraina masuk melalui Siret di utara Romania. Sebuah kamp telah didirikan di sana, bersama dengan yang kedua di dekat Marmatiei.
Warga Romania juga menggunakan media sosial untuk mengorganisir sumbangan makanan dan pakaian untuk para pengungsi Ukraina.
Baca juga: Balas Dendam, Rusia Larang Maskapai Penerbangan dari 36 Negara
Hampir 85.000 pengungsi Ukraina sejauh ini telah menyeberang dari Ukraina ke Hongaria, kata UNHCR.
Beberapa kota perbatasan seperti Zahony menjadikan gedung-gedung publik sebagai pusat penerimaan. Para warga bisa menyumbangkan makanan dan pakaian, kata Kementerian Dalam Negeri Hongaria.