KOMPAS.com - Beberapa pertandingan olahraga internasional yang semula akan dilangsungkan di Rusia telah dibatalkan, setelah pebalap Formula 1 Sebastian Vettel mengatakan akan memboikot balapan GP Rusia bulan September.
Menurut beberapa laporan, Federasi Sepak bola Eropa (UEFA) akan membatalkan penyelenggaran final Liga Champions di kota St Petersburg setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina, Kamis (24/2/2022).
Pertemuan khusus UEFA akan dilakukan Jumat (25/2/2022) untuk mendiskusikan krisis politik global tersebut, dan para pejabat UEFA dikatakan akan membatalkan penyelenggaraan final Liga Champions pada 28 Mei di St Petersburg, demikian kata seorang sumber, Kamis malam.
Baca juga: Profil Volodymyr Zelensky: Komedian yang Jadi Presiden Ukraina, Kini “Target No.1” Rusia
UEFA sudah mengeluarkan pernyataan mengecam tindakan Rusia dan mengatakan sedang memperhatikan situasi yang ada dengan sangat serius dan memastikan bahwa pertemuan akan dilakukan hari Jumat pukul 16.00 WIB.
"Kami tetap dalam solidaritas kami dengan masyarakat sepak bola di Ukraina dan siap untuk mengulurkan tangan kepada warga Ukraina."
Di saat ancaman serangan Rusia terhadap Ukraina meningkat selama beberapa pekan terakhir, Pemerintah Inggris dan kelompok pencinta sepak bola sudah mulai menyerukan agar final Liga Champions tidak diselenggarakan di St Petersburg, di mana stadion tersebut disponsori oleh perusahaan energi milik pemerintah Rusia Gazprom.
Gazprom juga adalah sponsor utama klub sepak bola Jerman, Schalke. Tetapi, klub tersebut mengatakan hari Kamis bahwa logo Gazprom akan ditanggalkan dari kaos tim mereka.
Seorang pejabat eksekutif senior Gazprom juga mengundurkan diri dari dewan pengawas klub yang berbasis di Gelsenkirchen setelah dia menjadi sasaran sanksi Amerika Serikat.
Baca juga: Konflik Ukraina: Akankan China Tetap Dukung Rusia?
Matthias Warnig adalah direktur pelaksana perusahaan baru yang mengelola pipa gas dari Rusia ke Jerman Nord Stream 2 yang sekarang belum dioperasikan, yang semula adalah proyek bernilai triliunan rupiah kerja sama perusahaan Eropa dan Gazprom.
Sebelumnya, para pengecam mengatakan klub Schalke digunakan untuk membuat Gazprom dikenal di Jerman, di saat perusahaan itu sedang membangun jaringan pipa gas di bawah Laut Baltik yang sengaja tidak melewati wilayah Ukraina.
Gazprom sudah menjadi sponsor Schalke sejak 2006 dan dana yang dikeluarkan telah berhasil membuat klub Jerman tersebut mencapai babak semifinal Liga Champions pada 2011.
Surat kabar Jerman, Bild, pekan ini mulai menutup logo Gazprom di kaos tim Schalke dengan kata-kata "Freedom for Ukraine" untuk memprotes semakin mendalamnya intervensi militer Rusia di Ukraina.
Dukungan sponsor Gazprom untuk UEFA juga mendapat perhatian serius setelah mendapat banyak perhatian dalam babak 16 pertandingan di Liga Champions minggu ini.
Baca juga: Perang Sengit Lawan Rusia, Internet di Ukraina Timur dan Selatan Terganggu
Sementara itu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengutuk keras pelanggaran Kesepakatan Olimpiade oleh pemerintah Rusia' hanya beberapa hari setelah penutupan Olimpiade Musim Dingin di Beijing (China).
Kesepakatan tersebut dimaksudkan agar para atlet internasional bisa melakukan perjalanan dengan aman selama Olimpiade dan dalam jangka panjang mempromosikan usaha untuk mencapai perdamaian dunia.
Semula, kesepakatan tersebut dijadwalkan akan berlangsung sampai berakhirnya Paralympic Musim Dingin yang akan dimulai di Beijing 4 Maret.
Baca juga: Sempat Digempur Pasukan Rusia, Kiev Masih di Tangan Ukraina
Komite Paralympic Internasional (IPC) juga mengecam Rusia dan mengatakan sudah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat olahraga di Ukraina yang masih berencana mengirimkan atlet ke Beijing yang memerlukan jalur yang aman bagi kepergian mereka.
"Ini adalah situasi yang mengerikan dan kami sangat khawatir dengan keselamatan para atlet paralimpiade dan pengurus mereka dari Ukraina," kata Presiden IPC Andrew Parsons.
"Prioritas utama kami sekarang ini adalah keamanan dan keselamatan delegasi Ukraina, dan kami terus melakukan kontak."
Nama Rusia, bendera dan lagu kebangsaan tidak boleh dipasang dan diperdengarkan di Paralympic Beijing yang berlangsung dari tanggal 4-13 Maret karena masalah doping sebelumnya.
Baca juga: Dubes Ukraina Kecam Invasi Rusia Tindakan Gaya Nazi
Di cabang tenis, asosiasi petenis profesional pria mengeluarkan pengumuman bahwa turnamen AFP golongan Challenger yang akan digelar di Moskow pekan depan tidak akan berlangsung sesuai rencana karena masalah keselamatan dan ketidakmenentuan perjalanan internasional menyusul meningkatnya situasi antara Rusia dan Ukraina.
Di cabang bola basket, Barcelona mengatakan timnya tidak akan terbang Rusia untuk melakukan dua pertandingan dengan tim Rusia - Zenit St Petersburg dan CSKA Moscow — yang sedianya dilangsungkan hari Jumat dan hari Minggu sebagai bagian dari Liga Eropa.
Di pertandingan rugby, pihak penyelenggara menunda pertandingan Georgia melawan Rusia hari Minggu di Tbilisi dalam Laga Rugby Eropa.
Pertandingan di nomor wanita antara Spanyol dan Rusia hari Sabtu (26/2/2022) di Madrid tetap dilangsungkan.
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) belum mengumumkan mengenai kepastian Rusia yang akan menjadi tuan rumah pertandingan play off semifinal kualifikasi Piala Dunia melawan Polandia pada 24 Maret.
Baca juga: Presiden Ukraina: Pasukan Rusia Berhasil Dipukul Mundur dari Ibu Kota Kiev!
Demikian juga dengan hak Rusia menjadi tuan rumah bagi pertandingan play off antara Republik Ceko melawan Swedia untuk memastikan satu tempat ke Piala Dunia di Qatar 2022.
Federasi Sepak Bola Polandia, Ceko, dan Swedia sudah mengirimkan surat ke FIFA yang mengatakan bahwa pertandingan seharusnya dialihkan dari Rusia, dengan alasan peningkatan situasi militer dan menurunnya rasa aman di kawasan.
Balapan Formula 1 memantau situasi yang bergerak cepat ini dengan sangat saksama, tetapi tidak membuat pernyataan lanjutan apakah balapan GP Rusia di Sochi pada September akan dibatalkan.
Juara empat kali F1 Sebastian Vettel mengatakan dia tidak akan bertanding di sana nantinya.
Baca juga: Perlawanan Ukraina Jauh Lebih Kuat dari Dugaan Rusia, Moskwa Kehilangan Momentum
"Saya tidak akan pergi ke sana," kata pebalap Jerman tersebut.
"Saya kira adalah hal yang keliru berlomba di negara tersebut. Saya prihatin warga tidak berdosa kehilangan nyawa mereka, mereka terbunuh karena alasan yang bodoh, dari kepemimpinan yang aneh dan gila."
Di Liga sepak bola lokal di Ukraina, Liga Premier di sana dihentikan sejak Kamis setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy yang mengumumkan keadaan darurat.
Liga tersebut sebenarnya sedang libur selama dua bulan karena musim dingin dan akan memulai pertandingan hari Jumat namun sekarang tidak ada kejelasan kapan turnamen itu akan dimulai.
Baca juga: Rusia Peringatkan Media: Yang Betul Operasi Militer Khusus, Bukan Deklarasi Perang atau Invasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.