Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kesaksian WNI di Ukraina Dengar Bom Meledak Berkali-kali Usai Putin Umumkan Operasi Militer

Kompas.com - 24/02/2022, 14:29 WIB

KIEV, KOMPAS.com - Pepi Aprianti Utami, ekspatriat asal Indonesia yang sudah 9 tahun tinggal di Ukraina, agaknya tak merasa kaget saat hubungan Ukraina dan Rusia mulai memanas.

Isu serangan berseliweran, digembar-gemborkan, dan menghiasi banyak headline media di seluruh dunia. Namun, toh Pepi tenang-tenang saja. Setidaknya itu tergambar dari wawancara jarak jauh dengan Kompas.com pada Pepi, Rabu (16/2/2022).

Saat itu, kondisi di Kiev, ibu kota Ukraina tempat Pepi dan suaminya tinggal, masih kondusif.

Baca juga: Ukraina Klaim Rusia Lakukan Invasi Skala Penuh, Serang Kota-kota

"Ini bukan pertama kalinya saya mendengar kabar rencana serangan. Konfrontasi dengan Rusia sudah sejak lama, mungkin sejak 2014, sewaktu Crimea dicaplok. Untuk perang, itu bisa terjadi saja besok. Sewaktu-waktu saja," ujar Pepi.

"Perang tergantung pihak Rusia. Kalau Ukraina, militernya sudah siaga, tapi di posisi defend," tambahnya.

Menurut Pepi, sudah ada langkah-langkah khusus dari KBRI Ukraina kalau serangan benar-benar terjadi.

"KBRI Ukraina sudah mempersiapkan langkah antisipasi jika perang diumumkan. Imbauannya sama seperti Pemerintah Ukraina, yakni tetap tenang, tidak panik, dan menghindari keramaian," ujarnya.

"Ada pula anjuran mengisi form online, kalau keadaan tidak kondusif, bersediakah dipulangkan, ikut dengan staf KBRI," tambahnya.

Baca juga: Umumkan Operasi Militer Rusia di Donbass, Putin Suruh Tentara Ukraina Pulang

Saat itu, Pepi juga sudah menyiapkan tas darurat berisi dokumen penting, paspor, pakaian, dan obat-obatan. Berjaga bila ada situasi yang tak diinginkan.

"Pemerintah Ukraina juga mendesain tempat publik, salah satunya sebagai tempat penampungan. Juga mempersiapkan panduan area-area mana saja yang bisa menjadi lokasi aman ketika terjadi situasi yang tak diinginkan," ujarnya.

Baca juga: TEKNO-Ratusan Komputer di Ukraina Diserang Software Berbahaya


Pada Kamis (24/2/2022), hal yang tak diinginkan itu akhirnya terjadi juga. Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mengumumkan serangan pada Ukraina.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirene serangan udara meraung di pusat kota Kiev. Pepi, yang dikontak Kompas.com sekitar pukul 13.40 WIB, mengabarkan kondisi terkininya.

"Kondisi di Kiev sekarang mencekam, terdengar bom berkali-kali dari tempat saya tinggal," ujar Pepi.

"Sekarang saya sedang bersiap-siap. Dari KBRI belum ada instruksi baru, masih sama. Saya juga masih stay di rumah," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+