BAGHDAD, KOMPAS.com - Istana Saddam Hussein tersebar di seluruh Irak dengan lebih dari 100 bangunan dan vila mewah yang dibangun oleh mantan diktator tersebut.
Beberapa di antaranya masih digunakan, tetapi banyak juga di antaranya yang sudah jadi reruntuhan seperti bekas negara dilanda perang.
Dengan tiang marmer, hiasan ukiran, dan perabotan mencolok, istana-istana itu mencerminkan megalomania dan delusi keagungan Saddam Hussein, yang hanya sekali atau dua kali mengunjungi beberapa di antaranya.
Baca juga: Sejarah Perang Irak vs Amerika: Awal Invasi, Tewasnya Saddam Hussein, hingga Pertempuran Lawan ISIS
Di kediamannya di Babylon, citra Saddam Hussein yang ditakuti terukir di relief seperti kaisar Mesopotamia yang ia idolakan, raja dinasti Kasdim Nebukadnezar II.
Di banyak tempat, inisial SH masih terlihat sebagai pengingat Saddam Hussein yang digulingkan oleh invasi pimpinan AS pada 2003, ditangkap akhir tahun itu, lalu dieksekusi tahun 2006.
Sebagian besar istananya dijarah saat terjadi invasi. Para pencuri memulung semua yang bisa mereka bawa, bahkan mencabut kabel-kabel listrik dari dinding.
Sejak itu, hanya segelintir tempat tinggal megah yang dipakai lagi, sering kali sebagai pangkalan militer atau administrasi publik, sangat sedikit yang jadi museum.
Sementara itu sebagian besar kosong karena biaya renovasinya mahal.
Namun, dia mengakui bahwa merehabilitasi banyak kastil raksasa Irak itu akan membutuhkan dana yang luar biasa besar.
Birokrasi dan korupsi yang mengakar juga menjadi rintangan lain, kata seorang pejabat senior pemerintah yang berbicara dengan syarat anonim.
"Birokrasi dan korupsi menghambat restorasi istana-istana ini untuk mengubahnya menjadi kompleks wisata atau pusat warisan," terangnya.
Baca juga: 16 Juli dalam Sejarah: Saddam Hussein Jadi Presiden Irak pada 1979 Pasca-Kudeta
Saddam Hussein selama lebih dari 20 tahun berkuasa di negara kaya minyak itu, memiliki banyak bangunan dan istana yang dibangun dengan menentang embargo Barat tahun 1990-an.
Dalam gejolak perang, banyak istana Saddam Hussein yang rusak akibat pertempuran atau digunakan sebagai pangkalan oleh AS dan pasukan asing lainnya.
Di Baghdad, tiga istana sekarang menjadi tempat kepresidenan dan kantor perdana menteri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.