Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Sebut Subtipe Omicron BA.2 Lebih Menular ketimbang BA.1

Kompas.com - 29/01/2022, 20:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Subtipe BA.2 virus corona varian Omicron tampaknya memiliki keunggulan penularan yang jelas dibanding dengan tipe BA.1 yang saat ini mendominasi.

Hal itu diungkapkan UK Health Security Agency (UKHSA) atau badan keamanan kesehatan Inggirs pada Jumat (28/1/2022).

UKHSA mengungkapkan bahwa ada tingkat penularan yang tinggi dari BA.2 dibanding dengan BA.1 di seluruh wilayah Inggris, di mana terdapat cukup kasus untuk membandingkan keduanya, dan bahwa "keunggulan penularan yang jelas saat ini cukup besar".

Baca juga: Inggris Sebut Vaksin Booster Bisa Cegah Kematian akibat Omicron hingga 95 Persen

"Kita tahu bawa BA.2 memiliki tingkat penularan yang tinggi yang dapat dilihat di seluruh wilayah di Inggris," kata Kepala Penasehat Medis UKHSA Dr Susan Hopkins, sebagaimana diberitakan Reuters, Jumat malam.

UKSHA tersebut menegaskan tidak ada data mengenai tingkat keparahan BA.2 dibanding BA.1, namun pihaknya menegaskan bahwa evaluasi awal tidak menemukan perbedaan dalam efektivitas vaksin terhadap penyakit bergejala antara kedua subtipe Omicron.

Penyebaran cepat BA.1 memicu gelombang Omicron yang mendorong kasus di Inggris mencetak rekor pada Desember 2021, menggeser varian dominan sebelumnya, yakni Delta.

Namun, rawat inap tidak meningkat seperti sebelumnya berkat imunitas masyarakat melalui vaksinasi dan infeksi sebelumnya, serta tingkat keparahan Omicron yang lebih rendah.

UKHSA mengatakan bahwa analisis terpisah membuktikan bahwa antara 24 November-19 Januari, mayoritas pasien Covid-19 ICU terinfeksi varian Delta, bahkan ketika Omicron merajalela dan mendominasi kasus.

Baca juga: Polisi London Bantah Tunda Penyelidikan Skandal Pesta PM Inggris Boris Johnson

UKHSA juga menemukan bahwa lonjakan kasus Omicron di panti wreda tidak ada kaitannya dengan lonjakan pasien baru di rumah sakit.

"Sejumlah temuan kami menunjukkan gelombang infeksi Omicron saat ini sepertinya tidak menjurus pada lonjakan besar penyakit parah di kalangan panti wreda karena cakupan tingkat vaksinasi yang tinggi dan atau imunitas alami," kata UKHSA.

UKHSA menegaskan bahwa temuan itu berdasarkan pada BA.1 karena terbatasnya jumlah kasus BA.2 dalam studi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com