NATO menepis klaim Rusia dan mengatakan hanya sejumlah kecil negara anggotanya yang berbatasan dengan Rusia, dan itu adalah aliansi pertahanan.
Ketika rakyat Ukraina menggulingkan presiden pro-Rusia pada awal 2014, Rusia mencaplok Semenanjung Crimea di selatan Ukraina. Rusia juga mendukung separatis pro-Rusia yang merebut sebagian besar wilayah timur Ukraina.
NATO tidak melakukan intervensi, tetapi menanggapi peristiwa itu dengan menempatkan pasukan di beberapa negara Eropa timur untuk pertama kalinya.
NATO memiliki empat unit tempur seukuran batalion multinasional di Estonia, Latvia, Lituania, dan Polandia, dan satu kontingen pasukan multinasional di Rumania.
Aliansi itu juga memperluas patroli udara di negara-negara Baltik dan Eropa timur untuk mencegat setiap pesawat Rusia yang dianggap melanggar perbatasan dengan negara-negara anggota NATO.
Rusia menginginkan pasukan itu keluar.
Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?
Presiden AS Joe Biden mengatakan Rusia akan membayar dengan "harga yang mahal" jika melakukan invasi.
AS sudah menyiagakan 8.500 pasukan siap tempur, tetapi Pentagon mengatakan mereka hanya akan dikerahkan jika NATO memutuskan untuk mengaktifkan pasukan reaksi cepat.
Mereka juga tidak berencana mengerahkan pasukan ke Ukraina.
Downing Street mengatakan Inggris setuju bahwa "sekutu harus melakukan respons balasan yang cepat termasuk paket sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Presiden Biden mengatakan para pemimpin Eropa memiliki "kebulatan suara" atas Ukraina, tetapi ada perbedaan dalam dukungan yang ditawarkan oleh berbagai negara.
AS mengatakan telah mengirim sekitar 90 ton "bantuan mematikan" termasuk amunisi ke Ukraina untuk "mereka yang berada di garis depan". Inggris memasok Ukraina dengan rudal antitank jarak pendek.
Beberapa anggota NATO, termasuk Denmark, Spanyol, Perancis, dan Belanda, mengirim jet tempur dan kapal perang ke Eropa timur untuk memperkuat pertahanan di wilayah tersebut.
Namun, Jerman menolak mengirim senjata pertahanan yang diminta Ukraina, sejalan dengan kebijakannya untuk tidak mengirim senjata mematikan ke zona konflik.
Namun Jerman berkomitmen mengirim bantuan medis.
Sementara itu, Presiden Emmanuel Macron dari Perancis menyerukan dialog dengan Rusia untuk meredam situasi.
Baca juga: Daftar Negara Anggota NATO dan Cara Bergabung