Zhang lalu mengatakan kepada The Beijing News, dia memutus hubungan dengan Liu Xuezhou agar hidupnya kembali tenang.
Dia juga mengaku telah dilecehkan dan diancam setelah Liu Xuezhou merilis rekaman salah satu percakapan mereka di telepon.
Baca juga: Wanita Ini Kaget, Istri Anaknya Ternyata adalah Putrinya yang Lama Hilang
"Orangtua juga manusia dan saya takut. Tidakkah kamu akan menjauh kalau dia anakmu dan bersikap begitu defensif bahkan merekam percakapanmu?" kata Zhang.
"Ayahnya sudah menikah lagi, saya juga. Dia memaksa kami membelikannya rumah, tapi kami tidak mampu melakukannya."
Sebelum jasadnya ditemukan, Liu Xuezhou mengunggah catatan panjang di Weibo.
Dia mengatakan, terinspirasi untuk mencari orangtua kandungnya setelah melihat rekaman reuni mengharukan di Shenzei bulan lalu antara seorang ayah dan putranya yang lama hilang.
"Aku dilahirkan tidak berharga, ketika aku kembali pun masih bukan apa-apa."
"Matahari bersinar di laut. Aku milik langit dan laut. Di sini aku mengakhiri hidupku, aku akan membawa serta pemandangan terindah di dunia ini."
Tidak ada data resmi tentang berapa banyak anak yang dijual di China, tetapi keinginan tradisional warga setempat dan kebijakan satu anak yang berlaku selama 36 tahun hingga 2015 memicu pasar gelap perdagangan bayi laki-laki.
Reuni anak-anak yang diculik dengan orangtua kandung mereka semakin banyak di China setelah pemerintah pada 2016 membentuk satuan tugas khusus untuk mencari anak-anak yang hilang.
Baca juga: Pertemuan Haru Seorang Ayah Akhirnya Bertemu Anaknya yang Diculik 24 Tahun Silam
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/