Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Teriak, Minta Komunitas Internasional Cegah Rusia Lancarkan Invasi

Kompas.com - 26/01/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KIEV, KOMPAS.com – Ukraina meminta masyarakat internasional mencegah Rusia menggunakan ancaman invasi skala penuh terhadap negara itu.

Seruan tersebut disampaikan Parlemen Ukraina, Verkhovna Rada, pada Selasa (25/1/2022) sebagaimana dilansir Yeni Safak.

Awalnya, para anggota parlemen bersidang dengan agenda ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Situasi Makin Tegang, Jepang Pertimbangkan Evakuasi Warganya dari Ukraina

Sebuah resolusi akhirnya disahkan untuk memohon PBB, Parlemen Eropa, pemerintah dan parlemen negara-negara asing, serta organisasi internasional.

Resolusi tersebut memohon komunitas internasional itu mencegah Rusia melanjutkan ancaman militer terhadap Ukraina.

Resolusi itu disahkan dengan 282 suara dukungan dari 319 anggota parlemen.

Parlemen juga menyerukan penggunaan semua cara diplomatik yang ada untuk memfasilitasi deeskalasi dan penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina.

Baca juga: Kroasia Tarik Semua Pasukannya dari NATO jika Konflik Rusia-Ukraina Pecah

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, NATO memperkuat kekuatan militernya di Eropa Timur dengan mengerahkan lebih banyak kapal dan jet tempur.

Selain itu, aliansi tersebut juga menyiagakan pasukannya dan dapat mengirim pasukan tambahan ke sisi tenggara di tengah menegangnya situasi di perbatasan Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, aliansi tersebut akan mengambil semua tindakan yang diperlukan sebagaimana dilansir Al Jazeera, Senin (24/1/2022).

“Kami akan selalu menanggapi setiap perusakan keamanan kami, termasuk melalui penguatan pertahanan kolektif kami,” kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Joe Biden: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Jadi Invasi Terbesar sejak Perang Dunia II

Sejauh ini, NATO memiliki sekitar 4.000 tentara di batalyon multinasional di Estonia, Lituania, Latvia, dan Polandia.

Kekuatan militer itu didukung oleh tank, sistem pertahanan udara, unit intelijen, dan unit pengawasan.

Rusia selalu membantah tuduhan berencana melancarkan invasi terhadap Ukraina meski sejumlah laporan menyebutkan ada puluhan ribu pasukan Moskwa di perbatasan.

Moskwa justru menuding bahwa Barat-lah yang memprovokasi ketegangan di Eropa Timur.

Baca juga: Situasi Ukraina Memanas, NATO Kerahkan Lebih Banyak Kapal dan Jet Tempur di Eropa Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com