Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

39 Pesawat Tempur China Terbang Dekat Taiwan, Serangan Terbesar Tahun Ini

Kompas.com - 24/01/2022, 12:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

TAIPEI, KOMPAS.com - China mengirim 39 pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ) pada Minggu (23/1/2022), menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, serangan terbesar tahun ini.

Penerbangan oleh pesawat Tentara Pembebasan Rakyat itu (militer China - PLA) terjadi sehari setelah angkatan laut Amerika Serikat (AS) dan Jepang melakukan unjuk kekuatan besar-besaran di Laut Filipina.

Baca juga: Ini Strategi Taiwan Jika China Benar-benar Menyerang

Dua sekutu itu menyusun armada yang mencakup dua kapal induk Angkatan Laut AS, dua kapal serbu amfibi AS dan sebuah kapal Jepang penghancur helikopter, yang termasuk sebagai kapal induk kecil.

Dua kapal penjelajah rudal berpemandu AS dan lima kapal perusak juga menjadi bagian dari latihan tersebut.

Laut Filipina adalah wilayah Samudra Pasifik di sebelah timur Taiwan, antara pulau yang memiliki pemerintahan sendiri dan wilayah AS di Guam dan Kepulauan Mariana Utara.

Angkatan Laut tidak mengatakan seberapa dekat armada itu dengan Taiwan.

"Kebebasan yang terbaik! Tidak ada hal lain yang menegaskan kembali komitmen kami untuk #FreeandOpenIndoPasifik seperti 2 Grup Serangan Kapal Induk, 2 Grup Siap Amfibi yang berlayar bersama teman dekat kami dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang," Wakil Laksamana Karl Thomas, komandan Armada ke-7 AS berbasis di Jepang, mengatakan dalam sebuah cuitannya mengenai latihan perang tersebut.

Baca juga: Konflik China-Taiwan Kembali Panas, Seimbangkah Kekuatan Militer Keduanya?

Sebuah pernyataan Angkatan Laut AS mengatakan massa kapal perang "melakukan pelatihan untuk melestarikan dan melindungi kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."

Serangan terus menerus China versus keterbatasan Taiwan

Taiwan dan China daratan telah diperintah secara terpisah sejak Nasionalis yang kalah mundur ke pulau itu pada akhir perang saudara Cina lebih dari 70 tahun yang lalu.

Tetapi Partai Komunis China (PKC) yang berkuasa di China daratan memandang pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya - meskipun tidak pernah mengendalikannya.

Beijing tidak mengesampingkan kekuatan militer untuk merebut Taiwan dan terus menekan pulau demokrasi itu selama beberapa tahun terakhir, dengan penerbangan pesawat perang yang sering ke ADIZ Taiwan.

Administrasi Penerbangan Federal AS mendefinisikan ADIZ sebagai "daerah yang ditunjuk dari wilayah udara di atas tanah atau air, di mana suatu negara memerlukan identifikasi langsung dan positif, lokasi dan kontrol lalu lintas udara dari pesawat untuk kepentingan keamanan nasional negara itu."

Baca juga: Taiwan Siapkan 1 Miliar Dollar untuk Bantu Lituania Hadapi Cina

Serangan Minggu (23/1/2022) dilakukan oleh 24 jet tempur J-16, 10 jet tempur J-10, dua pesawat angkut Y-9, dua pesawat peringatan anti-kapal selam Y-8, dan satu pembom H-6 berkemampuan nuklir, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (23/1/2022) melansir CNN.

Sebagai tanggapan, militer Taiwan mengeluarkan peringatan radio dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau kegiatan tersebut, tambahnya.

Serangan tersebut menandai jumlah harian tertinggi pesawat tempur China memasuki ADIZ Taiwan tahun ini.

Jumlah serangan tertinggi yang pernah tercatat terjadi pada 4 Oktober tahun lalu, ketika 56 pesawat militer terbang ke daerah itu pada hari yang sama.

Sementara serangan China pada Minggu (23/1/2022) kemungkinan merupakan reaksi terhadap kehadiran angkatan laut besar yang dilakukan Tokyo dan Washington di daerah tersebut, mereka juga memiliki tujuan lain, menurut Collin Koh, peneliti di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam di Singapura.

Baca juga: Jet F-16 Taiwan Jatuh ke Laut, Pelatihan Tempur Ditangguhkan

"Tidak diragukan lagi ini adalah bagian dari kampanye yang lebih luas oleh Beijing yang bertujuan mengikis keinginan dan kemampuan Taiwan untuk terus melawan," kata Koh.

Dia menyorot soal kecelakaan baru-baru ini dari salah satu pesawat tempur terbaik Taiwan, F-16V, dan jumlah korban yang ditanggung angkatan udara pulau itu untuk menanggapi serbuan PLA yang terus-menerus ke zona pertahanan Taiwan.

“Politisi tertentu dan pensiunan perwira militer (di Taiwan) telah mengangkat masalah kemungkinan kekurangan pilot dan pelatihan yang tidak memadai dalam menghadapi persyaratan operasional dalam menanggapi frekuensi terbang lintas PLA yang sering,” kata Koh.

Menurutnya, kecelakaan itu dan pernyataan-pernyataan itu "berpotensi menebar kekhawatiran di antara masyarakat mengenai kemampuan pulau itu, untuk bertahan melawan provokasi militer yang berulang dan nyata-nyata meningkat di daratan". Terutama karena Beijing telah berjanji untuk melanjutkan serangan.

"Penerbangan besar terbaru, meski jelas menanggapi unjuk kekuatan sekutu di Laut Filipina, pasti akan memiliki dampak untuk penguatan yang dimaksudkan pada perdebatan yang sedang berlangsung di Taiwan," kata Koh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com