KOMPAS.com – Harga minyak bumi telah melonjak dalam beberapa hari terakhir. Dan apabila Rusia benar-benar menginvasi Ukraina, harga minyak bumi akan melambung lebih tinggi.
Itu karena Rusia adalah produsen minyak nomor dua di planet bumi, tepat di belakang Amerika Serikat (AS).
Di sisi lain, Ukraina adalah pusat transit penting bagi energi, di mana sejumlah besar ekspor gas bumi Rusia ke Eropa mengalir.
Baca juga: Inggris Tuduh Kremlin Coba Menaruh Pemimpin Pro-Rusia di Ukraina
Direktur Energi Berjangka di Mizuho Securities Robert Yawger mengatakan, harga minyak bumi bisa menembus 100 dollar AS per barel.
“Itu akan menjadi inflasi dengan tanda seru,” kata Yawger memperingatkan sebagaimana dilansir CNN, Sabtu (22/1/2022).
Selain minyak bumi, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol mengatakan, konflik antara Rusia dan Ukraina juga akan mengerek harga gas.
Baca juga: AS Perintahkan Keluarga Personel Kedutaan Besar Keluar dari Ukraina Segera
“Peristiwa geopolitik yang begitu besar akan berimplikasi besar pada harga gas, jika tidak mengarah pada gejolak,” kata Birol kepada Julia Chatterley dari CNN.
Masih belum diketahui seberapa tinggi harga migas akan naik akibat invasi Rusia ke Ukraina. Namun, harga minyak mentah 100 dollar AS per barel sudah akan pasti akan tertembus.
Sementara itu, Wakil Presiden Analisis Senior di Rystad Energy Claudio Galimberti menuturkan, jika Rusia menyerang Ukraina, semua hal tidak akan bisa terkontrol.
Baca juga: Prediksi Serangan Rusia ke Ukraina, dari Siber hingga Invasi Besar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.