BERLIN, KOMPAS.com – Komandan Angkatan Laut Jerman Laksamana Madya Kay-Achim Schoenbach mengundurkan diri setelah mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin pantas dihormati.
Dalam sebuah pertemuan think tank di New Delhi, India, Jumat (21/1/2022), Schoenbach mengatakan, gagasan bahwa Rusia ingin menyerang Ukraina adalah omong kosong.
Dia menambahkan, yang benar-benar diinginkan Putin adalah rasa hormat sebagaimana dilansir The Guardian, Minggu (23/1/2022).
Baca juga: Inggris Tuduh Kremlin Coba Menaruh Pemimpin Pro-Rusia di Ukraina
“Dan Tuhanku, memberi seseorang rasa hormat biayanya murah, bahkan tanpa biaya,” kata Schoenbach.
“Sangat mudah untuk memberinya rasa hormat yang benar-benar dia tuntut dan mungkin juga pantas,” sambung Schoenbach.
German Navy Chief Vice-Admiral Kay-Achim Schönbach speaking in India about Ukraine.
He says that Russia is an old country which wants and deserves respect.
He adds that it’s “low-cost” to give them that and says sanctions push Russia away from Europe.pic.twitter.com/rczMm0sH4s
— Visegrad 24 ???????????????????????????????? (@visegrad24) January 22, 2022
Pernyataan itu disampaikannya ketika tensi antara Ukraina dan Rusia sangat tinggi dan Barat khawatir Moskwa bakal melancarkan invasi.
Rusia dilaporkan mengumpulkan puluhan ribu tentaranya di perbatasan Ukraina.
Baca juga: Prediksi Serangan Rusia ke Ukraina, dari Siber hingga Invasi Besar
Schoenbach mengakui, tindakan Rusia di Ukraina perlu ditangani. Tetapi, dia memperkirakan bahwa Kiev tidak akan pernah mengambil kembali Crimea yang dicaplok Rusia.
“Semenanjung Crimea hilang, tidak akan pernah kembali, ini adalah fakta,” ujar Schoenbach.
Ein führender deutscher Militär hat mit unabgestimmten Äußerungen zur Außenpolitik für Aufsehen gesorgt. Der Chef der Deutschen Marine, Kay-Achim Schönbach, äußerte sich zur Ukrainekrise, zur NATO-Osterweiterung und zu Wladimir Putin. https://t.co/Y46HosXla5
— Mathieu von Rohr (@mathieuvonrohr) January 22, 2022
Pernyataan soal Crimea tersebut bertentangan dengan posisi Barat bahwa aneksasi Moskwa atas Crimea dari Ukraina pada 2014 tidak dapat diterima dan harus dibalik.
Pada Sabtu (22/1/2022), sehari setelah mengatakan hal tersebut, Schoenbach mengatakan dia telah mengajukan pengunduran diri.
Baca juga: Enggan Suplai Senjata untuk Lawan Rusia, Jerman Akan Kirim RS Lapangan ke Ukraina
Dia beralasan, langkah itu dia ambil untuk menghindari kerusakan lebih lanjut yang terjadi pada Angkatan Laut Jerman dan terutama negerinya, Jerman.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan, Schoenbach akan meninggalkan jabatannya dengan segera.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Jerman memperjelas bahwa komentar sang laksamana madya tersebut tidak mencerminkan posisi Berlin.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memanggil Duta Besar Jerman untuk Kiev dan memprotes pernyataan Schoenbach yang tidak dapat diterima.
Baca juga: Airbus dan Boeing Dapat Saingan Baru dari Rusia dan China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.