Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara di Penjara Yaman Tewaskan dan Lukai Lebih dari 100 Orang

Kompas.com - 22/01/2022, 08:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SAADA, KOMPAS.com - Lebih dari 100 orang tewas atau terluka dalam serangan udara di sebuah penjara Yaman, kata tim penyelamat pada Jumat (21/1/2022).

Basheer Omar juru bicara Komite Internasional untuk Palang Merah (ICRC) di Yaman mengatakan, jumlah korban masih meningkat setelah serangan di Saada, kota asal gerakan pemberontak Houthi.

"Ada lebih dari 100 orang tewas dan terluka... jumlahnya terus meningkat," katanya, mengutip angka di dua rumah sakit Saada yang didukung oleh ICRC.

Baca juga: ABK Asal Indonesia Disandera Milisi Houthi Yaman, Kemenlu Upayakan Pemulangan

Petugas penyelamat menarik jenazah dari bangunan penjara yang porak-poranda dan menumpuk jasad-jasad yang hancur, menurut rekaman yang dirilis oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Lebih jauh ke selatan di Hodeida, sebuah video pemberontak menunjukkan jenazah manusia di puing-puing dan korban selamat, setelah serangan udara dari koalisi pro-pemerintah pimpinan Arab Saudi menghancurkan pusat telekomunikasi. Yaman mengalami pemadaman internet nasional, kata monitor web.

Rumah sakit Saada telah menerima sekitar 200 orang yang terluka dalam serangan penjara dan mereka sangat kewalahan sehingga mereka tidak dapat menerima pasien lagi, kata Doctors Without Borders, yang dikenal dengan singkatan bahasa Perancis MSF.

"Masih banyak jasad di lokasi serangan udara, banyak orang hilang," kata Ahmed Mahat, kepala misi MSF di Yaman, dikutip dari AFP.

"Tidak mungkin mengetahui berapa banyak orang yang terbunuh. Tampaknya itu adalah tindakan kekerasan yang mengerikan."

Serangan itu terjadi lima hari setelah Houthi mengeklaim serangan drone dan rudal di Uni Emirat Arab yang menewaskan tiga orang dan memicu peringatan pembalasan.

Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Jumat pukul 15:00 GMT dalam sesi darurat tentang serangan Houthi terhadap UEA, atas permintaan negara Teluk, yang menduduki salah satu kursi tidak tetap di dewan sejak 1 Januari.

Baca juga: Perang Yaman, Koalisi Arab Saudi Hancurkan Gudang Senjata Houthi di Ibu Kota

UEA adalah bagian dari koalisi dipimpin Saudi yang memerangi pemberontak sejak 2015, dalam konflik yang tidak dapat diselesaikan dan menggusur jutaan orang Yaman serta membuat mereka di ambang kelaparan.

Koalisi mengklaim serangan di Hodeida, pelabuhan penyelamat bagi negara yang hancur, tetapi tidak mengatakan telah melakukan serangan apa pun di Saada.

Kantor berita negara Arab Saudi mengatakan, koalisi melakukan "serangan udara presisi... untuk menghancurkan kemampuan milisi Huthi di Hodeida".

Pengawas internet global NetBlocks melaporkan "runtuhnya konektivitas internet skala nasional". Koresponden AFP di Hodeida dan Sanaa mengkonfirmasi pemadaman tersebut.

Baca juga: Perang Yaman: Kenapa Houthi Ingin Merebut Marib?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com