Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Akan Bunuh 2.000 Hewan Kecil, Termasuk Hamster dan Kelinci, karena Covid-19

Kompas.com - 19/01/2022, 06:43 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNN

HONG KONG, KOMPAS.com – Pemerintah Hong Kong berencana akan memusnahkan sekitar 2.000 hewan kecil karena kekhawatiran seputar penularan Covid-19 ke manusia.

Kebijakan ini diambil setelah mereka mendapati sejumlah hamster di sebuah toko hewan peliharaan positif Covid-19.

Pada Selasa (18/1/2022), Pemerintah Hong Kong mengatakan, mereka menemukan 11 hamster dari toko hewan Little Boss telah dites positif awal.

Baca juga: Brasil Catatkan Rekor Baru Kasus Covid-19 Harian, Capai 137.000 Kasus

Menurut Dr. Leung Siu-fai, Direktur Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Hong Kong, hewan-hewan tersebut diimpor dari Belanda dalam dua gelombang, satu pada 7 Januari 2022 dan satu lagi pada 22 Desember 2011.

Diberitakan CNN, Rabu (19/1/2022), sampel pada hewan ini diambil setelah seorang pekerja berusia 23 tahun di toko, yang terletak di distrik Causeway Bay dikonfirmasi terinfeksi varian Delta pada Senin (17/1/2022).

Secara umum, otoritas kesehatan Hong Kong mengatakan bahwa risiko penularan Covid-19 dari hewan ke manusia adalah mungkin, tetapi memang rendah.

Otoritas kesehatan Hong Kong menyatakan, sampel lingkungan yang diambil di gudang toko, tempat hewan-hewan kecil itu ditahan, juga mengonfirmasi jejak virus corona.

Pihak berwenang telah meminta toko untuk menyerahkan semua hewan kecilnya, termasuk hamster, kelinci, chinchilla, dan babi guinea.

Mereka juga mengimbau bagi warga yang membeli hamster setelah 22 Desember 2021 untuk menyerahkan hewan mereka untuk diuji dan dilakukan eutanasia.

Baca juga: Hong Kong Tangguhkan Penerbangan Transit Dari 150 Negara Karena Covid-19

Selain itu, toko hewan peliharaan yang menjual hamster juga diminta untuk menyerahkan hewan tersebut.

Impor semua hewan kecil ke kota telah ditangguhkan dan semua toko hewan peliharaan yang menjual hamster telah diminta untuk segera menghentikan operasinya.

Toko-toko hewan peliharaan ini dapat dibuka kembali setelah semua hewan kecil mereka diuji dan hasilnya negatif, kata pihak berwenang.

Para pejabat mengatakan pada Selasa bahwa mereka juga akan meninjau tindakan karantina untuk hewan kecil yang diimpor, termasuk kemungkinan pengujian sebelum dan pada saat kedatangan.

“Tidak menutup kemungkinan ketika hewan-hewan ini didatangkan, mereka sudah membawa virus corona. Mengingat hal ini, kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa orang yang kontak dengan hewan-hewan ini berada di bawah risiko yang lebih tinggi [terinfeksi Covid-19],” jelas Dr Edwin Tsui, Kepala Pusat Perlindungan Kesehatan di Departemen Kesehatan Hong Kong, saat konferesnsi pers, Selasa.

Baca juga: Misteri Buaya Raksasa Bernama Gustave, Diduga Sudah Memangsa 300 Nyawa

Sementara itu, berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, ada kasus Covid-19 yang didokumentasikan pada hewan yang kemungkinan tertular virus dari manusia, tetapi ada lebih sedikit bukti yang menunjukkan kemungkinan penularan dari hewan ke manusia.

Pada November 2020, Denmark mengatakan menemukan jenis virus corona yang bermutasi di antara populasi cerpelai yang telah menyebar ke manusia.

Sebagai tanggapan, pemerintah mengumumkan pemusnahan 17 juta cerpelai untuk menghentikan penyebarannya.

Di sisi lain, Masyarakat Hong Kong untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan (SPCA) mengaku terkejut dan prihatin atas keputusan untuk memusnahkan lebih dari 2.000 hewan kecil.

SPCA menilai bahwa Pemerintah Hong Kong idak mempertimbangkan kesejahteraan hewan dan ikatan manusia-hewan. 

Baca juga: Setelah Panggang Daging Harimau di Hutan, 4 Pria Ini Akhirnya Menyerahkan Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com