Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Letusan Gunung Berapi Terbesar Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 16/01/2022, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Gunung Huaynaputina memuntahkan lumpur sejauh Samudra Pasifik dan memengaruhi iklim global.

Musim panas setelah letusan Huaynaputina tahun 1600 adalah yang terdingin dalam 500 tahun.

Abu dari letusan Huaynaputina mengubur area seluas 50 km persegi di sebelah barat gunung, yang masih diselimuti hingga hari ini.

Letusan gunung setinggi 4.850 meter pada tahun 1600 silam ini merusak kota-kota terdekatnya di Arequipa dan Moquegua, yang baru pulih sepenuhnya lebih dari satu abad kemudian.

Baca juga: Bukti Dahsyatnya Letusan Gunung Thera Terungkap dari Penemuan Korban Tsunami Kuno

4. Gunung Krakatau

Terletak di antara Pulau Sumatera dan Jawa, letusan Gunung Krakatau mencapai klimaks pada 26-27 April tahun 1883.

Letusan eksplosif dari stratovolcano ini, yang terletak di sepanjang busur pulau vulkanik di zona subduksi lempeng Indo-Australia, mengeluarkan banyak batuan, abu, dan batu apung.

Suara letusannya terdengar sampai ribuan kilometer jauhnya. Letusan Krakatau 1883 juga menimbulkan tsunami, yang ketinggian gelombang maksimumnya mencapai 40 meter dan menewaskan sekitar 34.000 orang.

Alat pengukur pasang surut lebih dari 11.000 km jauhnya di Semenanjung Arab bahkan mencatat peningkatan ketinggian ombak.

Baca juga: Ledakan di Pandeglang, Warga Bersiap Mengungsi karena Mengira Letusan Krakatau

5. Gunung Santa Maria

Meletusnya Gunung Santa Maria pada 1902 menjadi yang pertama selama 500 tahun.

Gunung berapi yang simetris dan tertutup pepohonan ini adalah bagian dari rantai stratovolcano di sepanjang dataran pantai Pasifik Guatemala.

Gunung Santa Maria mengalami aktivitas terus menerus sejak ledakan terakhirnya.

Letusan berkekuatan 3 VEI terjadi pada 1922. Pada 1929, gunung Santa Maria memuntahkan gumpalan gas panas yang bergerak cepat dan batu-batu yang hancur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com