Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Haru, Bayi yang Hilang Saat Evakuasi Afghanistan 5 Bulan Lalu Berhasil Dipertemukan Kembali dengan Keluarganya

Kompas.com - 10/01/2022, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Seorang bayi laki-laki yang terpisah dari orang tuanya dalam kekacauan evakuasi Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan pada Agustus 2021 lalu, berhasil dikembalikan kepada keluarganya.

Saat itu Taliban baru saja mengusai negara tersebut dan banyak warga Afghanistan berusaha melarikan diri.

Bayi laki-laki itu bernama Sohail Ahmadi.

Baca juga: Polisi Agama Taliban Pasang Poster Perempuan Afghanistan Wajib Tutup Aurat

Kejadian bermula ketika ayah Sohail menyerahkan bayinya itu kepada seorang tentara AS di batas pagar.

Dia melakukan hal itu dalam upaya melindungi anaknya dari benturan saat ribuan orang tengah berdesak-desakan berjuang masuk ke bandara Kabul.

Mereka kemudian terpisah dan apa yang terjadi selanjutnya tidak jelas.

Namun, seorang sopir taksi bernama Hamid Safi mengaku dirinya menemukan bayi itu sedang menangis dan sendirian di lantai bandara pada hari yang sama.

"Saya membawanya ke beberapa wanita untuk menyusuinya tetapi mereka tidak mau. Saya terus mencari keluarganya," kata Safi yang pergi ke bandara untuk membantu saudaranya dievakuasi, sebagaimana dikutip dari AFP, Senin (10/1/2022).

Pria berusia 29 tahun itu kemudian menelepon istrinya dan disarankan unutk membawa pulang bayi tersebut.

Dia dan istrinya mengaku terus mencari orang tua anak laki-laki itu tetapi gagal menemukannya.

Baca juga: Serangan Teror di Pakistan Meningkat Sejak Taliban Kuasai Afghanistan

Alhasil, mereka lantas memutuskan untuk mulai merawatnya dan memberinya nama Mohammad Abed.

"Jika kami tidak menemukan keluarganya maka kami akan melindungi dan membesarkannya seperti anak kami sendiri," kata Safi kepada AFP.

Sementara itu, ayah Sohail Mirza Ali Ahmadi mencari putranya yang hilang selama tiga hari di bandara dan pada akhirnya memilih untuk naik pesawat ke Amerika Serikat bersama istri dan empat anaknya lainnya.

Satu-satunya bandara Kabul hancur pada Agustus 2021 ketika puluhan ribu orang bergegas mengungsi dengan penerbangan yang tersedia saat AS menyelesaikan penarikan diri dari Afghanistan setelah perang 20 tahun.

Banyak warga Afghanistan takut akan kembalinya kekuasaan garis keras Taliban pada 1990-an atau pembalasan karena bekerja dengan pemerintah yang didukung AS atau pasukan asing.

Baca juga: Pengungsi Afghanistan Ditolong Relawan, Tempati Rumah Baru di Chicago

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com