Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Retno Marsudi Tak Pernah Ketinggalan Suarakan Kesetaraan Perempuan di Tiap Diplomasi

Kompas.com - 08/01/2022, 23:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan ini hobi berjalan kaki. Biar tubuhnya tetap prima, katanya.

Olahraga seperti berenang juga rutin dilakukannya, di sela aktivitasnya yang padat sebagai diplomat ulung.

Sisi lainnya, dia juga menggemari band pentolan Bimbim cs, Slank, yang disebutnya jadi inspirasi grup musik istana, Elek Yo Band.

Perempuan ini adalah Retno Lestari Priansari Marsudi. Tindak-tanduknya gencar. Riwa-riwi antar-negara. Upayakan yang terbaik bagi tujuan bersama.

Baca juga: Retno Marsudi Tekankan Pentingnya Memperoleh Kepercayaan dalam G20

Perempuan kelahiran 27 November 1962 ini adalah Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia.

Awalnya menjabat dari 27 Oktober 2014 hingga 22 Oktober 2019 dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Retno lantas dipercaya kembali oleh Jokowi mengampu jabatan yang sama pada 23 Oktober 2019 hingga saat ini.

Rambut pendek adalah cirinya, ditambah dengan senyum yang selalu teduh, dan ungkapan yang selalu bijak.

Retno, bukan perempuan biasa. Menjalani hari-hari di Kemenlu, di mana dulunya hanya dijabat laki-laki, sekali lagi membuktikan sepak terjangnya.

Baca juga: Retno Marsudi: Tema G20 Punya Makna Indonesia Banget

Dalam wawancara hangat bersama Pemred Kompas.com Wisnu Nugroho dalam Podcast Beginu baru-baru ini, Retno mengaku hidupnya selama ini dikelilingi laki-laki.

Tak heran, dia kadang merasa tak sadar kalau dirinya perempuan.

"Baru merasa menjadi perempuan itu mungkin setelah melahirkan," ujarnya bercanda.

Semangat kesetaraan yang dibawa Retno, membuatnya jauh dari kesan ekslusif. Dia malah menekankan pentingnya inklusifitas menghadapi apapun. Termasuk, masalah diplomasi.

"Sak ekslusif-eksklusifnya (negara), ruh inklusifitas itu tak bisa hilang, karena kita tinggal di dunia yang terhubung," ujarnya.

Baca juga: Retno Marsudi: Tema G20 Punya Makna Indonesia Banget

Karena sikap inklusif itulah, Retno selalu berupaya mengambil jalan tengah dalam setiap diplomasinya, membantu tanpa pandang bulu.

"Kalau kita tidak membantu (negara lain), itu berarti kita tidak membantu diri sendiri," ujarnya.

Peran Retno juga tak lepas dari sosoknya sebagai perempuan. Satu hal yang dicatat adalah ke manapun Retno bertugas, dia selalu berbicara tentang masalah perempuan.

Perempuan yang juga hobi naik gunung dan turun tebing ini tak sudi dengan adanya sikap membedakan dan diskriminasi pada perempuan.

Tapi, dia juga tak memungkiri peran laki-laki dalan upaya mewujudkan kesetaraan.

Baca juga: Sejumlah Poin Penting Pertemuan Retno Marsudi dan Menlu AS

"Kesetaraan perempuan tak akan pernah ada tanpa ada peran laki-laki," ungkap Retno, yang ditanggapi anggukan setuju oleh Wisnu.

Simak obrolan lengkap Wisnu Nugroho dan Retno Marsudi dalam Podcast Beginu di YouTube Kompas.com lewat link bit.ly/BeginuRetno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com