Acara Komedi AS Pasang Plakat Ejekan untuk Trump Terkait Insiden Capitol

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Acara komedi AS “The Daily Show” mendirikan monumen 6 Januari untuk mantan Presiden Trump, Senator Partai Republik Ted Cruz, dan “Pahlawan Kebangkitan Kebebasan” lainnya.

Dilansir The Hill, acara komedi yang dipandu Trevor Noah ini memasang "monumen ejekan" ini di New York pada hari Kamis (6/1/2022), pada peringatan satu tahun kerusuhan mematikan di Capitol.

"Kami memasang monumen untuk para patriot yang berperang melawan Amerika pada 6 Januari. Tolong jangan meruntuhkan mereka, ini adalah sejarah," tulis mereka.

Baca juga: Misteri Tersangka Bom Pipa Sehari Sebelum Insiden Capitol, Siapa dan Apa Motifnya?

Delapan penanda batu pada instalasi sementara menampilkan plakat dengan wajah Trump dan tokoh Partai Republik terkemuka lainnya.

Mereka termasuk Perwakilan Republik Marjorie Taylor Greene dan Lauren Boebert, serta Senator Josh Hawley.

Ada pula Mantan pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, pembawa acara Fox News Tucker Carlson, dan mantan ahli strategi Gedung Putih Stephen Bannon.

Deskripsi singkat di bawah gambar Trump mengatakan bahwa “tidak ada pahlawan yang memainkan peran lebih besar dalam Freedomsurrection” selain presiden ke-45.

Baca juga: 6 Januari 2021: Kronologi Kerusuhan Gedung Capitol pasca Pemilihan Presiden AS

“Sementara usahanya tidak cukup untuk menahannya di Gedung Putih, keberaniannya pada 6 Januari tidak akan pernah dilupakan, kecuali Partai Republik merebut kembali Kongres dan membubarkan komite yang menyelidikinya.”

Plakat lain yang menampilkan wajah Cruz mengatakan bahwa dia “menggalang pasukan pada 6 Januari dengan semua kharisma alami dan kesukaan yang mengalir.”

Monumen, yang terletak di Distrik Flatiron Manhattan, dipajang selama satu hari.

Baca juga: Satu Tahun Insiden Capitol: Kerusuhan Besar Dipicu Kekalahan Trump

Ini bukan pertama kalinya "The Daily Show" menargetkan Trump dengan pameran fisik.

Pada tahun 2019, acara berita palsu mengunjungi “Perpustakaan Twitter Kepresidenan Donald J Trump”.

Tujuannya mengejek akun Twitter Trump, di seluruh negeri.