Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Taiwan Peringatkan China: Militer Bukan Jawaban atas Konflik

Kompas.com - 04/01/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Presiden Taiwan Tsai Ing Wen memperingatkan China bahwa militer bukanlah jawaban atas masalah yang dihadapi kedua wilayah.

Dilansir Reuters, Tsai meminta pihak berwenang Beijing agar tidak salah menilai situasi.

Mereka juga harus mencegah ekspansi internal militer ke wilayah Taiwan.

Baca juga: China Ancam Langkah Tegas Jika Taiwan Memilih Kemerdekaan

Tsai mengatakan hal ini dalam pesan langsung Facebook pada Sabtu (1/1/2022) untuk menandai tahun baru.

Taiwan secara terbuka mengatakan bahwa mereka adalah negara merdeka dan telah bersumpah untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

Pemerintah China, berpikiran lain. Mereka mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya.

Dalam dua tahun terakhir, China telah meningkatkan kehadiran militer dan tekanan diplomatik untuk mendukung klaimnya.

Baca juga: Taiwan Selidiki Apakah Gigitan Tikus Tularkan Covid-19 ke Pekerja Lab

Seorang juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, Zhu Fenglian, mengatakan bahwa Beijing "bersedia berjuang untuk prospek reunifikasi damai."

"Tetapi jika pasukan separatis kemerdekaan Taiwan terus memprovokasi dan memaksa, atau bahkan melewati garis merah, kami harus mengambil tindakan tegas," kata Zhu dalam sebuah pernyataan.

“Pengejaran kemerdekaan hanya akan melemparkan Taiwan ke jurang yang dalam dan membawa bencana besar,” tambah Zhu.

Tsai, di sisi lain, menambahkan bahwa kehadiran militer bukanlah pilihan untuk menyelesaikan “ketidaksepakatan lintas selat".

Dia menyebut konflik itu bisa merusak stabilitas ekonomi.

Baca juga: Hubungan China dan Taiwan: Awal Konflik, Perang, dan Ketegangan Baru

Sebelumnya dalam pidatonya menandai dimulainya tahun baru, Presiden China Xi Jinping mengatakan tentang penyatuan lengkap "tanah air".

Dia menyebut penyatuan adalah inspirasi yang diinginkan orang-orang di kedua sisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com