Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump dan 2 Anaknya Dipanggil Pengadilan AS, Bisnisnya Diselidiki

Kompas.com - 04/01/2022, 11:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Pejabat tinggi kehakiman New York memanggil mantan presiden Donald Trump, putranya Don Jr, dan putrinya Ivanka dalam penyelidikannya terhadap urusan bisnis keluarga.

Pemanggilan tersebut tercantum dalam pengajuan pengadilan pada Senin (3/1/2022).

Jaksa Agung negara bagian Letitia James, seorang Demokrat, mengeluarkan panggilan pengadilan untuk meminta kesaksian mereka dalam penyelidikan sipil selama bertahun-tahun bulan lalu, menurut dokumen itu.

Baca juga: Trump Gembar-gemborkan Prestasinya Kembangkan Vaksin Covid-19

Pengajuan itu terungkap setelah Washington Post melaporkan pada Desember bahwa James meminta Trump bersaksi secara langsung di kantornya pada 7 Januari.

Pengajuan hukum pada Senin adalah kali pertama penyelidik mengatakan, mereka juga ingin menanyai dua anak tertua Trump di bawah sumpah.

Menyusul laporan Washington Post, Trump menggugat James dengan alasan dia melanggar hak konstitusionalnya dengan penyelidikan bermotif politik.

"Meskipun banyak upaya untuk menunda penyelidikan kami oleh Trump Organization, kami yakin bahwa pertanyaan kami akan dijawab dan kebenaran akan terungkap karena tidak ada seorang pun yang kebal hukum," kata juru bicara James, Senin (3/1/2022), dikutip dari AFP.

Alina Habba, pengacara untuk Trump, mengindikasikan bahwa keluarga akan menentang panggilan pengadilan.

"Cara dia mempersenjatai kantornya melalui perburuan penyihir politik ini melampaui semua batas standar penuntutan dan melanggar hak konstitusional dasar," kata Habba tentang James.

"Tindakannya merupakan ancaman bagi demokrasi kita dan saya berencana untuk meminta pertanggungjawabannya sepenuhnya," tambahnya.

James sedang menyelidiki apakah Trump Organization mungkin secara ilegal melaporkan nilai palsu pada propertinya, yang berpotensi untuk mendapatkan keuntungan perbankan dan pajak.

Dia meluncurkan penyelidikannya pada Maret 2019 dan mencurigai Trump Organization dengan curang melebih-lebihkan nilai properti tertentu saat mencari pinjaman bank, kemudian melaporkan nilai yang jauh lebih kecil saat mendeklarasikan aset sehingga bisa membayar pajak lebih sedikit.

Baca juga: Pasca-Dipuji, Trump Mengaku Sulit untuk Terlalu Kritis pada Biden

Putra Donald Trump, Eric, yang merupakan wakil presiden eksekutif Trump Organization, diwawancarai oleh kantor James tentang masalah ini pada Oktober 2020.

Donald Trump sedang menghadapi tekanan dari beberapa penyelidikan hukum.

Trump Organization sedang diselidiki oleh jaksa distrik Manhattan untuk kemungkinan kejahatan keuangan dan penipuan asuransi.

Pada Juli, Trump Organization dan kepala keuangannya yang sudah lama menjabat, Allen Weisselberg, mengaku tidak bersalah di pengadilan New York atas 15 tuduhan penipuan dan penghindaran pajak.

Pengadilannya akan dimulai pada pertengahan tahun ini.

Trump juga diinterogasi selama lebih dari empat jam pada Oktober sebagai bagian dari gugatan oleh sekelompok pemrotes yang menuduh bahwa penjaga keamanannya menyerang mereka enam tahun lalu.

Di Washington, dia mencoba mencegah penyelidikan Kongres atas serangan 6 Januari oleh para pendukungnya di Gedung Capitol untuk mengakses catatan Gedung Putih terkait serangan hari itu.

Dia juga berupaya mencegah laporan pajaknya selama bertahun-tahun agar tidak diserahkan kepada jaksa.

Baca juga: Trump Minta Mahkamah Agung AS Tidak Rilis Dokumen Penyerbuan Capitol Hill

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com