BEIRUT, KOMPAS.com – Badan keamanan Lebanon menggagalkan upaya penyelundupan sembilan juta pil amfetamin Captagon ilegal ke negara Teluk yang tidak disebutkan namanya, kata para pejabat.
Bea Cukai Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/12/2021) bahwa mereka menangkap beberapa pelaku.
Baca juga: Ledakan Besar Mengguncang Kamp Palestina di Lebanon, Korban Tewas Belum Diketahui
Penyelidikan yudisial atas rencana penyelundupan pil keluar dari Lebanon juga telah dibuka, setelah para pejabat menemukannya dalam pengiriman jeruk palsu dari plastik di pelabuhan Beirut.
Berbicara di pelabuhan kemudian, Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassam Mawlawi mengatakan dia tidak dapat mengungkapkan rincian tentang siapa yang telah ditangkap dan apa yang mereka ketahui sejauh ini tentang operasi tersebut.
Namun, dia mengatakan penyelidikan akan mengungkapkan di mana pil itu diproduksi dan dikemas, dan siapa yang bertanggung jawab menyembunyikannya dalam pengiriman buah-buahan.
"Kami berjanji kepada warga (kami) dan semua negara sahabat, terutama negara-negara Teluk, pihak berwenang Lebanon serius memerangi penyelundupan Captagon," katanya.
Sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengiriman Captagon sedang menuju ke Kuwait.
Baca juga: Arab Saudi Usir Duta Besar Lebanon karena Merasa Dihina
Penyitaan itu terjadi ketika negara yang kekurangan uang itu mencoba menyelesaikan keretakan diplomatik yang sedang berlangsung dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Kuwait.
Arab Saudi April lalu mengumumkan larangan tidak terbatas pada produk pertanian Lebanon, setelah para pejabat mengatakan mereka telah menggagalkan upaya penyelundupan 5,3 juta pil Captagon yang disembunyikan dalam pengiriman buah delima di pelabuhan Jeddah.
Captagon diproduksi di Lebanon, Yordania dan Suriah, dan sering diekspor ke Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.