Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Juta Pil Amfetamin Ditemukan dalam Jeruk Palsu yang Akan Dikirim ke Negara Teluk

Kompas.com - 30/12/2021, 11:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIRUT, KOMPAS.com – Badan keamanan Lebanon menggagalkan upaya penyelundupan sembilan juta pil amfetamin Captagon ilegal ke negara Teluk yang tidak disebutkan namanya, kata para pejabat.

Bea Cukai Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/12/2021) bahwa mereka menangkap beberapa pelaku.

Baca juga: Ledakan Besar Mengguncang Kamp Palestina di Lebanon, Korban Tewas Belum Diketahui

Penyelidikan yudisial atas rencana penyelundupan pil keluar dari Lebanon juga telah dibuka, setelah para pejabat menemukannya dalam pengiriman jeruk palsu dari plastik di pelabuhan Beirut.

Berbicara di pelabuhan kemudian, Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassam Mawlawi mengatakan dia tidak dapat mengungkapkan rincian tentang siapa yang telah ditangkap dan apa yang mereka ketahui sejauh ini tentang operasi tersebut.

Namun, dia mengatakan penyelidikan akan mengungkapkan di mana pil itu diproduksi dan dikemas, dan siapa yang bertanggung jawab menyembunyikannya dalam pengiriman buah-buahan.

"Kami berjanji kepada warga (kami) dan semua negara sahabat, terutama negara-negara Teluk, pihak berwenang Lebanon serius memerangi penyelundupan Captagon," katanya.

Sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengiriman Captagon sedang menuju ke Kuwait.

Baca juga: Arab Saudi Usir Duta Besar Lebanon karena Merasa Dihina

Penyitaan itu terjadi ketika negara yang kekurangan uang itu mencoba menyelesaikan keretakan diplomatik yang sedang berlangsung dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Kuwait.

Arab Saudi April lalu mengumumkan larangan tidak terbatas pada produk pertanian Lebanon, setelah para pejabat mengatakan mereka telah menggagalkan upaya penyelundupan 5,3 juta pil Captagon yang disembunyikan dalam pengiriman buah delima di pelabuhan Jeddah.

Captagon diproduksi di Lebanon, Yordania dan Suriah, dan sering diekspor ke Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya.

Pihak berwenang Saudi sejak itu mengumumkan penyitaan beberapa pengiriman berisi jutaan pil Captagon dari Lebanon dan Suriah.

Keretakan diplomatik Lebanon dengan negara Teluk semakin memburuk pada Oktober. Tepatnya setelah video mantan Menteri Informasi George Kordahi beredar di media sosial, yang menyampaikan kritik atas perang yang dipimpin Arab Saudi melawan pemberontak Houthi di Yaman.

Baca juga: Terjebak di Hutan yang Kejam, Migran Lebanon Menyesal Menyeberang ke Eropa Lewat Belarus

Dalam rekaman yang muncul – dari sebuah wawancara yang diberikan Kordahi sebulan sebelum pengangkatannya – dia mengatakan bahwa Houthi yang bersekutu dengan Iran “membela diri mereka sendiri … melawan agresi eksternal” di Yaman.

Kordahi juga mengatakan konflik yang telah berlangsung lama itu “sia-sia” dan menyerukan agar konflik itu diakhiri.

Beberapa negara Teluk bereaksi cepat terhadap komentar Kordahi. Arab Saudi, UEA, Kuwait dan Bahrain menarik utusan mereka dari Beirut, seperti yang dilakukan Yaman, dan mengusir duta besar Lebanon.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com